Mohon tunggu...
Rihhadatul Aisy Salsabil
Rihhadatul Aisy Salsabil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hobi membaca dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Indonesia Sudah Berhasil Mewujudkan Masyarakat Madani?

6 Desember 2022   12:19 Diperbarui: 6 Desember 2022   12:38 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo sobat pembaca artikel! Kembali lagi dengan artikel saya! Kali ini kita akan membahas tentang masyarakat madani. Istilah masyarakat madani pasti sedikit asing di bebrapa telinga pembaca. Karna di teliga saya sendiri juga awalnya asing. Agar tidak asing mari kita berkenalan terlebih dahulu.

Masyarakat Madani (dalam bahasa Inggris: civil society) dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. Kata madani sendiri berasal dari bahasa arab yang artinya civil atau civilized (beradab). Istilah masyarakat madani adalah terjemahan dari civil atau civilized society, yang berarti masyarakat yang berperadaban.

Konsep masyarakat madani diperkenalkan oleh Menteri Keuangan dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Anwar menjelaskan bahwa masyarakat madani merupakan perwujudan dari konsep civil society yang dikemukakan oleh ahli Barat. Konsep masyarakat yang tinggal di kota Madinah diciptakan langsung oleh Nabi Muhammad SAW.
Masyarakat madani memiliki peradaban yang maju. Ada sistem sosial yang jelas dan mengikat setiap individu. Individu dijamin kebebasannya, tetapi tetap memiliki peran yang stabil dalam masyarakat.

Beberapa negara, termasuk Indonesia, telah mencoba menerapkan konsep masyarakat sipil. Indonesia mengatur kebebasan dan tanggung jawab individu dalam masyarakat. Indonesia juga mendukung paham atas keberagaman yang merupakan salah satu ciri masyarakat madani. Apa ciri-ciri lain dari masyarakat madani?

Merujuk pada Bahmuller (1997), beberapa ciri-ciri masyarakat madani sebagai berikut.

  • Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan berbagai perspektif.
  • Tidak Adanya Dominasi Kekuasaan Pemerintah Atas Masyarakat.
  • Masyarakat Memiliki Ruang Publik yang Bebas Sebagai Sarana Untuk Mengemukakan Pendapat.
  • Pemenuhan Kebutuhan Dasar Setiap Individu, Keluarga dan Kelompok Dalam Masyarakat.
  • Hubungan Antar Masyarakat Berjalan Dengan Teratur dan Terbuka.
  • Hilangkan Sikap Diskriminasi Dalam Setiap Bidang dan Aspek Kemasyarakatan.
  • Tersedianya Sistem Pendidikan yang Berjalan Dengan Baik.

Diatas merupakan beberapa dari banyaknya ciri-ciri masyarakat madani. Masyarakat madani memiliki karakteristik yang membedakannya dengan masyarakat lain. Lalu apakah karakteristik masyarakat madani sudah diterapkan dengan baik di Indonesia?

Gerakan membangun masyarakat madani Indonesia merupakan pilihan yang tepat untuk mendorong bangsa dan negara ini mencapai cita-citany. Konsep "masyarakat madani Indonesia" bukanlah hal baru. Bangsa Indonesia sudah memiliki dan menerapkan konsep ini. Konsep ini merupakan hasil dari semangat para pendiri bangsa, tersusun dari karakter-karakter yang memiliki berbagai latar belakang yang cukup mewakili seluruh elemen bangsa.

Bangsa Indonesia sudah lama ingin maju, berkembang, sejahtera dan jaya seperti bangsa-bangsa besar lainny. Nyatanya cita-cita ini tidak hanya dalam mimpi kita, tapi sudah tersaji dalam dokumen resmi. Pancasila, UUD 1945, dan banyak dokumen lainnya menggambarkan cita-cita itu dengan baik. Menurut dokumen-dokumen itu, bangsa Indonesia ingin menjadi bangsa yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, bersatu dan membangun demokrasi yang dipimpin oleh kebijaksanaan dan perwakilan, serta ingin menciptakan suasana keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Cita-cita bangsa Indonesia yang sudah sedemikian jelas, namun meski kemerdekaan telah diraih 67 tahun silam, keadaan bangsa ini masih belum menggembirakan. Memang benar banyak orang yang mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Lembaga pendidikan sudah tersebar tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di kota-kota kecil, terdapat sekolah menengah bahkan perguruan tinggi negeri dan swasta. Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam pendidikan juga sangat besar. Organisasi sosial dan keagamaan berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan sehingga telah melampaui setiap negara lain di dunia dalam hal lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi.

namun ternyata belum menjamin rakyat segera menjadi makmur dan sejahtera. Secara politik, kepemimpinan dipilih secara demokratis, birokrasi ditata secara profesional, upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dilakukan secara maksimal, namun kenyataannya masih banyak orang miskin, kesempatan kerja masih terbatas, dan masih banyak pengangguran.

pemberdayaan masyarakat secara ekonomi belum mendapatkan perhatian. Usaha-usaha kecil yang menopang perekonomian nasional mati, kehilangan industrinya, meningkatkan angka pengangguran. Mereka tidak memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri di negara mereka sendiri. penjajahan ekonomi oleh kelompok dan orang tertentu adalah penindasan dan merampas hak pemilik sebenarnya dari tanah ini untuk hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun