Mohon tunggu...
Rihad Wiranto
Rihad Wiranto Mohon Tunggu... Penulis - Saya penulis buku dan penulis konten media online dan cetak, youtuber, dan bisnis online.

Saat ini menjadi penulis buku dan konten media baik online maupun cetak. Berpengalaman sebagai wartawan di beberapa media seperti Warta Ekonomi, Tempo, Gatra, Jurnal Nasional, dan Cek and Ricek.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami Pendidik Penggerak Ala Nadiem

30 November 2019   07:07 Diperbarui: 30 November 2019   07:21 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nadiem Makarim (Kompas.com)

Sebagai penulis berita pendidikan, saya berkesempatan menyaksikan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim di depan kepala sekolah dan pengawas sekolah, pada Jumat 29 November 2019, di Jakarta. Nadiem berbicara di depan kepala sekolah dan pengawas sekolah dari perwakilan  seluruh provinsi dalam sebuah simposium internasional.

Sebelumnya,  saya sudah mendengar dan membaca tentang  keinginan Nadiem agar guru dan siswa merdeka dalam proses pembelajaran. Tapi penjelasan Nadiem pada kesempatan itu semakin memperjelas apa yang ia inginkan.

Para kepala sekolah, pengawas sekolah dan tentu saja guru diminta tidak menunggu perintah dari atasan atau dari pusat untuk melakukan berbagai inovasi. Intinya guru dan siswa harus merdeka.  

Saya mencoba memahami apa itu pendidik sebagai penggerak seperti yang sering ditulis di media massa sebelumnya. Mas Menteri Nadiem menilai diperlukan perubahan paradigma para kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Pertama, kepala sekolah dan pengawas sekolah harus mengubah dari posisi "tukang perintah" menjadi pelayan bagi bawahan. Karena itu, pengawas sekolah dan kepala sekolah bukan cuma mengawasi, tapi membantu guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. 

Kedua, pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru, harus berkolaborasi sebagai tim. Masing-masing harus saling mendukung dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan untuk kepentingan siswa. Pengawas sekolah, kepala sekolah harus rajin mengawasi proses pembelajaran di kelas secara langsung.

Dengan demikian, mereka bisa memantau atau bahkan belajar bagaimana guru mengajar di kelas. Sementara guru mesti melakukan berbagai inovasi pembelajaran bekerjasama dengan guru lain dan juga kepala sekolah untuk menghasilkan proses pembelajaran yang benar-benar bermanfaat untuk siswa. 

Ketiga, fokus dari proses pendidikan adalah bagaimana menemukan potensi setiap anak kemudian mengembangkannya. Jadi ketika pengawas sekolah, kepala sekolah, guru, serta tenaga kependidikan lainnya bertemu (rapat, diskusi,simposium dan sebagainya), maka tema pentingnya adalah bagaimana menghasilkan kebijakan dan keputusan yang berdampak positif terhadap siswa. 

Keempat, kepala sekolah dan pengawas sekolah harus memberi jaminan dan kebebasan para guru untuk berinovasi. Kepala sekolah dan pengawas sekolah harus pasang badan untuk membela guru yang melakukan inovasi dan terobosan dalam rangka menghasilkan proses pembelajaran yang lebih baik.

Mengapa inovasi guru perlu dukungan? Perlu diingat,   inovasi tidak selamanya berhasil. Pada saat inovasi gagal, guru jangan disalahkan. Mereka justru harus didorong untuk menciptakan inovasi baru yang juga memiliki resiko sama, bisa gagal bisa berhasil. Jadi jangan sampai terjadi guru yang berhasil  dipuja, guru gagal dihujat.

Bagi saya, perintah Menteri Nadiem cukup relevan dengan kecenderungan pendidikan masa kini yang menekankan kepada inovasi. Kita tahu bahwa masa depan tidak bisa diramalkan secara tepat. Sehingga kita tidak bisa menduga keterampilan apa yang benar-benar dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun