Mohon tunggu...
Rifqoh Roziah
Rifqoh Roziah Mohon Tunggu... mahasiswa -

masih dalam proses menjadi seseorang yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pilih Otak Normal atau Otak Sehat?

1 Mei 2016   08:01 Diperbarui: 1 Mei 2016   08:37 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Istilah otak normal dan otak sehat sering digunakan oleh para dokter. Bahkan kedua istilah tersebut sering digunakan bergantian dengan maksud yang sama. Akan tetapi, menurut Taufiq Pasiak otak normal belum tentu sehat, tetapi otak sehat pasti normal.

Otak normal adalah otak yang secara anatomis struktur organisatorinya lengkap, sedangkan otak sehat adalah otak yang secara anatomis dan fisiologis berkoneksi secara ‘emanasi’ dengan sirkuit spiritual. Artinya indikator otak sehat adalah berfungsinya sirkuit spiritual dalam otaknya. Sirkuit ini dalam istilah Danah Zohar disebur God Spot.

Dalam konteks pendididkan, otak normal adalah otak yang secara umum dapat berfikir , termasuk otak cerdas. Sedangkan otak sehat adalah otak yang tidak hanya bisa berfikir melainkan juga memiliki nilai (baik-buruk). Dengan kata lain. Otak normal adalah otak cerdas, sedangkan otak sehat adalah otak baik secara spiritualitas. Dengan demikian, baik buruknya karakter peserta didik sesungguhnya lebih ditentukan pada sehat tidaknya otak peserta didik tersebut. Para Ahli Agama menyatakan bahwa baik buruknya akhlak (karakter) seseorang tergantung pada kadar keimanan kepada Tuhan, tetapi iman tersebut sesungguhnya berpusat pada otak sehatnya.

Orang gila misalnya, otak mereka normal akan tetapi otaknya tidak sehat. Dalam agama saya agama islam, orang gila tidak diwajibkan untuk beribadah sampai dia sehat kembali, dan tidak dihitung dosanya sejak dia gila sampai dia sembuh dari gilanya. Kenapa? Karena syarat wajib dalam beribadah, misalnya sholat salah satu syarat wajibnya adalah dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Sedangkan orang gila tidak dapat membedakan mana yang baik dan buruk.

Begitu juga dengan para koruptor, otak mereka sangat normal, tetapi tidak sehat. Otak normalnya berfungsi sangat baik, mereka sangat cerdas. Akantetapi otaknya tidak sehat. Mungkin mereka memiliki sedikit keimanan kepada Tuhan, atau bahkan sama sekali tidak memiliki keimanan kepada Tuhannya. Yang mana keimanan tersebut berpusat pada otak sehatnya. Mereka tidak memikirkan dosa ketika mengambil barang yang bukan miliknya. Dan tidak memikirkan dosa yang akan mereka tanggung, mungkin dalam benak mereka yang penting mereka dapat hidup senang tanpa memikirkan dosa yang mereka tanggung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun