Setiap orang tua tentunya menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya agar ia bisa memiliki hidup yang lebih baik nantinya.
Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga menghadapi masalah dalam hidupnya.
Bukan hanya orang dewasa, kemampuan problem solving juga perlu dimiliki oleh anak untuk membantu mereka mengatasi permasalahan dengan baik.
Kemampuan problem solving pada anak bermanfaat untuk menyelesaikan masalah mereka sehari-hari. Selain itu kemampuan problem solving juga bermanfaat saat anak sedang mengeksplorasi dunianya, atau saat anak mengerjakan tugas disekolah.
Keterampilan memecahkan masalah berkaitan dengan bagaimana anak mendapatkan, memahami, dan berpikir pemahaman atas dunianya. Termasuk kemampuan mengingat, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
Keterampilan ini akan berbeda pada setiap anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Keterampilan memecahkan masalah pada anak usia toodler (anak usia 1-3 tahun) akan berbeda dengan anak pada usia prasekolah. Keterampilan problem solving akan terus bertambah seiring dengan pertambahan usianya.
Ketika keterampilan problem solving terus berkembang, maka anak akan lebih baik dalam menyelesaikan konfik sosial, mengelola hidupnya, dan menjadi individu yang lebih percaya diri.
Sebaiknya orangtua harus terus mengasah kemampuan problem solving agar semakin terarah dan si anak tahu kapan harus menggunakannya.
Ketika anak mempelajari keterampilan problem solving, mungkin anak akan mengalami frustasi karena tidak dapat menemukan solusi masalahnya.
Pada saat itu sebaiknya orangtua membantu anak untuk menemukan solusi masalah yang dihadapinya. Next, memberikan kesempatan kepada anak untuk memikirkan jalan keluar atas permasalahan tersebut.
Dan yang tak kalah penting adalah memuji usaha anak karena telah menyelesaikan masalah yang dihadapinya.