Mohon tunggu...
Rifqi Zauhair
Rifqi Zauhair Mohon Tunggu... Dokter - Hai saya adalah seorang Pelajar yang saat ini sedang menempuh studi farmasi

Saya adalah seorang pelajar di salah satu Universitas Negeri di Indonesia dan saat ini sedang menempuh studi farmasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Tanaman Liar yang Tumbuh di Pekarangan Rumah sebagai Obat Tradisional

24 September 2021   12:00 Diperbarui: 24 September 2021   12:03 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gapura Selamat Datang Perumahan Jetis Indah Lamongan (dokpri)

Untuk mengonfirmasi khasiat dari bunga sepatu dalam meringankan gejala COVID-19 diperlukan beberapa jurnal yang membahas mengenai studi etnobotani yang membahas bunga sepatu sebagai obat tradisional. Ternyata beberapa jurnal tersebut mengonfirmasi beberapa masyarakat yang berada di suku Banjar di Kalimantan Selatan memanfaatkannya sebagai obat tradisional untuk mengatasi radang saluran pernapasan. Studi etnobotani dinilai dapat mengonfirmasi hal tersebut disebabkan studi ini mempelajari hubungan antara manusia dengan tanaman berdasarkan beberapa bukti empiris atau kepercayaan masyarakat tertentu dalam mengatasi suatu penyakit. 

Selain itu secara studi etnofarmokologi/etnofarmasi mengungkapkan jika bunga sepatu mampu mengatasi beberapa penyakit lain seperti sariawan, demam malaria, keputihan, batuk yang diakibatkan oleh imunitas yang rendah. Sehingga dapat diketahui bunga sepatu memiliki kandungan yang dapat meningkatkan imunitas. 

Dari beberapa studi-studi yang telah dilakukan dibuatlah inovasi pemanfaatan tanaman bunga sepatu sebagai wujud menyukseskan “Program Masyarakat Tanggap COVID-19 dengan Ramuan Herbal”.

Sasaran yang dipilih untuk pengadaan penyuluhan, sosialisasi dan kelas KKN adalah para ibu yang tinggal di sekitar rumah mahasiswa yakni berlokasi di RT 3/RW 4 Perumahan Jetis Indah, Kelurahan Jetis, Lamongan. Sasaran tersebut dipilih sebab ibu-ibu walaupun bekerja di kantor tetap harus memenuhi panggilan sebagai ibu rumah tangga yang bertugas dalam menyediakan pangan dan menjaga kesehatan keluarga.

Program kerja juga ini terinspirasi oleh suatu permasalahan dimana banyak masyarakat yang beropini bahwa tanaman herbal sering digunakan untuk meningkatkan imunitas terutama di saat pandemi COVID-19, namun tidak tahu tanaman apa yang bisa dijadikan sebagai obat tradisional. 

Masyarakat juga mengeluh bahwa obat tradisional itu cenderung memiliki rasa yang pahit dan pembuatannya yang merepotkan dan tentunya menginginkan obat tradisional yang kaya khasiat namun, tidak pahit dan mudah dibuat. Pada gambar 4 di bawah ini menjelaskan mengenai permasalahan dan solusi yang telah diteliti oleh mahasiswa.

Permasalahan dan Solusi (dokpri)
Permasalahan dan Solusi (dokpri)

Dari gambar 4 di atas dapat disimpulkan bahwa pemilihan tanaman bunga sepatu sebagai obat tradisional adalah pilihan yang tepat untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Pada saat proses observasi mahasiswa juga telah menemukan banyak sekali tanaman yang tumbuh selain tanaman bunga sepatu yang terdapat di sekitar pekarangan atau halaman depan rumah warga dan memungkinkan jika dijadikan sebagai kandidat obat tradisional. 

Tanaman seperti sambiloto, meniran, sirih merah dan jambu biji yang memang tumbuh secara liar. Sayangnya, tanaman tersebut sangat terbatas jumlahnya daripada tanaman bunga Sepatu yang tumbuh di sekitar pekarangan rumah warga. Jika dimanfaatkan untuk warga setempat sangat tidak mungkin, selain itu beberapa diantaranya memang sangat sulit jika dibudidayakan. 

Selain itu, tanaman bunga sepatu termasuk tanaman liar yang mudah ditemukan dan diketahui sangat mudah dibudidayakan. Alasan lain dari memilih tanaman bunga sepatu adalah olahan obat tradisional bunga sepatu adalah cenderung manis. Rasa obat tradisional yang manis tentu menjadi pilihan karena rasa tersebut mudah diterima oleh masyarakat.

Cara mengolahnya pun cukup sederhana yakni dengan menggunakan sistem ekstraksi dekokta Ekstraksi dekokta adalah ekstraksi simplisia nabati dengan pelarut air yang mendidih (sekitar pada rentang suhu 90°C). Cara pembuatannya juga dibilang sangat mudah (lihat gambar 5), yakni perlu dibutuhkan bunga sepatu sebanyak 5 hingga 7 buah (diusahakan yang berwarna merah karena rasanya lebih manis). Kemudian mahkota bunganya dipisahkan dari putik, benang sari dan kelopak bunganya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun