Mohon tunggu...
Rifqi Zauhair
Rifqi Zauhair Mohon Tunggu... Dokter - Hai saya adalah seorang Pelajar yang saat ini sedang menempuh studi farmasi

Saya adalah seorang pelajar di salah satu Universitas Negeri di Indonesia dan saat ini sedang menempuh studi farmasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Tanaman Liar yang Tumbuh di Pekarangan Rumah sebagai Obat Tradisional

24 September 2021   12:00 Diperbarui: 24 September 2021   12:03 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gapura Selamat Datang Perumahan Jetis Indah Lamongan (dokpri)

Pandemi COVID-19 merupakan peristiwa yang sangat mencekam. Penyebab dari peristiwa ini adalah infeksi dari Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Infeksi COVID-19 dapat menyebabkan sebuah penyakit yakni sindrom saluran pernapasan akut coronavirus 2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2, SARS-CoV-2). Gejala jika pasien terinfeksi COVID-19 salah satunya adalah gangguan pada saluran pernapasan, nyeri pada otot dan demam. Pada awal bulan Desember 2019, virus ini pertama kali diidentifikasi di kota Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok. Diketahui wabah ini kemudian menyebar luas hingga ke seluruh dunia termasuk Indonesia.

Virus COVID-19 saat ini sudah meluas di Indonesia terutama di Kelurahan Jetis, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, terdapat salah satu mahasiswa peserta KKN Back To Village 3 dari kelompok 52, Moch. Chusnul Rifqi Zauhair, memiliki sebuah inovasi untuk mengurangi gejala akibat infeksi virus COVID-19 dengan memanfaatkan tumbuhan-tumbuhan liar yang tumbuh di pekarangan atau halaman rumah. Lokasi pengabdian masyarakat yang dipilih adalah RT 03/RW 04 Perumahan Jetis Indah, Kelurahan Jetis, Lamongan. 

Lokasi ini diketahui memiliki jumlah penderita COVID-19 paling banyak di Kelurahan Jetis, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan. Jika dilihat dari rata-rata masyarakatnya berprofesi sebagai seorang tenaga kesehatan, tenaga pengajar, PNS, TNI/POLRI dan wiraswasta, sehingga dapat dikatakan sangat rentan mengalami infeksi COVID-19 walaupun beberapa instansi kerja memberlakukan sistem daring. 

Karena kesibukan, masyarakat juga cenderung kurang bisa menjaga kesehatan. Sehingga kadang mengabaikan meningkatkan imunitas untuk mencegah infeksi COVID-19 meskipun sudah mematuhi protokol kesehatan. Untuk meningkatkan imunitas didapatkan melalui ekstrak yang terkandung dalam tanaman.

 Area pekarangan rumah warga sering ditumbuhi beberapa tanaman liar dan tanaman hias yang memang sengaja dibudidayakan. Dalam satu area perumahan memang tidak difasilitasi tanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) disebabkan lahan yang sudah sempit dan padat penduduk. Rata-rata masyarakatnya cenderung mengabaikan kehadiran tanaman liar yang sering tumbuh secara liar di pekarangan atau tanah kosong depan rumah warga. 

Padahal beberapa tanaman liar tersebut bisa saja memiliki kandungan aktivitas yang dapat meningkatkan imunitas tubuh bahkan dapat mengurangi salah satu gejala yang disebabkan oleh COVID-19.

Tanaman Bunga Sepatu yang Tumbuh di Pekarangan Rumah Warga (dokpri)
Tanaman Bunga Sepatu yang Tumbuh di Pekarangan Rumah Warga (dokpri)

Salah satu tanaman liar yang tumbuh subur di lokasi pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh peserta KKN Back To Village 3 ini adalah bunga sepatu. Dalam satu area perumahan terdapat setidaknya 10 hingga 11 tanaman bunga sepatu yang tumbuh di sekitar pekarangan atau halaman depan rumah warga. 

Tanaman bunga Sepatu (dalam bahasa latin Hibiscus rosa-sinensis) diketahui memiliki kandungan taraxeryl asetat yang dapat mengobati batuk berlendir dan berdarah, radang saluran pernapasan, demam akibat malaria, keputihan, melancarkan haid dan mengobati sariawan. Jika dilihat dari khasiatnya bunga sepatu mungkin dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri pada saluran pernapasan akibat infeksi yang disebabkan oleh COVID-19.

Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) | dokpri
Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) | dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun