Mohon tunggu...
Rifqi Mahdi Rizqullah
Rifqi Mahdi Rizqullah Mohon Tunggu... Programmer - A midnight thinker

Give your best, let God do the rest.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Pasukan Oranye" Sang Pahlawan tanpa Sayap di Balik Kesuksesan Asian Games 2018

17 Desember 2018   00:12 Diperbarui: 17 Desember 2018   02:26 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenangan buruk mungkin bisa kita lupakan, namun kenangan indah tentu tidak semudah itu untuk melupakannya. Hal itulah yang mungkin bisa menggambarkan bagaimana Indonesia merayakan pesta olahraga terbesar se-Asia. Asian Games 2018 memang sudah berlalu, namun kita masih bisa merasakannya hingga detik ini. Masih terngiang di kepala bagaimana rasanya lagu kebangsaan  Indonesia Raya dikumandangkan ketika Indonesia berhasil meraih medali emas. Sungguh bangga sekali rasanya waktu itu. Mungkin kita sedikit tidak menyadari bahwa kesuksesan acara ini tidak terlepas dari peran Pasukan Oranye dalam menjaga dan membersihkan lingkungan di Jakarta khususnya di sekitar venue tempat para atlet bertanding.

Pada tanggal 30 Juli 2018, kegiatan yang bertajuk "Grebek Kebersihan Sudirman-Thamrin Area GBK" merupakan upaya pembersihan yang dilakukan oleh Manajemen Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) yang didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Disana pun sampah dipilah menjadi dua bagian, yaitu Organik dan Non Organik. 

Berdasarkan hal ini, alangkah baiknya kita sebagai warga negara Indonesia yang baik untuk turut serta membantu memungut sampah yang ada didepan mata. Jika tidak ingin membantu, minimal jangan buang sampah sembarangan. Prinsip sederhana ini mungkin sudah seringkali kita dengar, namun pelaksanaan teknisnya seringkali semu. Sebagai anak muda yang memiliki stamina prima, lebih baik kita salurkan tenaga kita untuk ikut membuang sampah pada tempatnya dan menjaga agar lingkungan sekitar kita tetap bersih.  Salurkan energi kebaikan kita, tunjukkan energy of asia yang kita punya. Karena dari hal kecil seperti ini, kita bisa mengubah Indonesia menjadi Negara Terbersih di dunia. Tidak perlu jauh-jauh, kita bisa mengambil contoh yang baik dari negara tetangga, yaitu Singapura. Negara bersih yang dikenal akan peraturannya yang tegas tentang masalah kebersihan. Bahkan meludah secara sembarangan saja bisa terkena denda disana.

Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan sebagai wujud konkret kita dalam hal kebersihan:

1. Niat

2. Mulailah dari diri-mu sendiri, teman-mu akan mulai mengikuti

3. Bentuklah komunitas kebersihan sesuai visi dan misi-mu

4. Sebarkan kebaikan atau tindakan nyata melalui campaign dan sosial media

5. Lakukan apa yang sudah direncanakan

6. Jangan berhenti berbuat kebaikan

Patut kita berikan apresiasi sebesar-besarnya untuk kinerja yang telah dilakukan oleh Pasukan Oranye. Karena tak sedikit pula mural yang sudah dibuatnya, dinodai oleh vandalisme kembali dan mau tidak mau mereka terpaksa harus membuat ulang mural tersebut dibawah teriknya panas matahari. Vandalisme itu sendiri bisa dicegah dengan cara memberikan ruang yang bebas dan legal kepada sang pelaku untuk mengekspresikan karyanya. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk membantu Pasukan Oranye dalam membuat mural Asian Games, karena tidak menutup kemungkinan pasti ada salah satu diantara mereka yang memiliki bakat seni yang cukup bagus. Selain meringankan beban kerja Pasukan Oranye, sang pelaku bisa menyalurkan hobinya sekaligus mengasah kemampuannya dalam membuat mural.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun