Mohon tunggu...
Ahmad Nur Rifqi
Ahmad Nur Rifqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bukan Mahasiswa Biasa

Ilmu pengetahuan, perasaan, pengalaman, keresahan, ide dan banyak hal lainnya yang dapat menjadi alasan kuat untukmu menulis. Simpan tulisan itu, dan itu akan menjadi salah satu alat bantu bagimu untuk mengingatnya.

Selanjutnya

Tutup

Balap

Penunggang Kuda Besi Kebanggaan Bangsa

27 Januari 2022   09:29 Diperbarui: 27 Januari 2022   09:31 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Diolah penulis

Banyak pembalap motor kebanggaan bangsa yang berkiprah di ajang balap dunia. Mengingat bahwa masyarakat Indonesia menjadi salah satu fans fanatik ajang balap jenis ini, menjadikan dengan diresmikannya sirkuit bertaraf internasional Mandalika International Street Circuit yang didirikan di daerah KEK Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat sebagai suatu kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia.

Berkaca dari fanatisme ini, ternyata masih terdapat banyak rider Indonesia yang belum banyak dikenal masyarakat, walaupun sudah melalang buana di berbagai kejuaraan bergengsi dunia. Berikut beberapa rider nasional yang pernah atau sedang berlaga di kejuaraan internasional.

A.  M Fadli Immanudin

Pembalap kelahiran Bogor, 25 Juli 1984 ini mengawali karir balapnya dengan mengikuti kejuaraan daerah road race pada 2001. Scooter menjadi tunggangan pertamanya dalam kejuaraan yang sekaligus menghantarkannya menjadi juara dalam beberapa race. Mulailah karirnya menapaki tingkat yang lebih tinggi yakni kejuaraan nasional.

Pada 2003, ia berhasil menyabet peringkat 5 pada klasemen akhir Kejurnas. Peningkatan terus dialami hingga pada 2007, M. Fadli berhasil keluar sebagai juara Indoprix kelas MP 1 & MP2.

Dalam kejuaraan internasional M. Fadli pernah berpartisipasi dalam ajang Supersport 600 FIM Asian GP 2008 dan meraih posisi 6. Salah satu kesempatan besarnya ialah ketika diberikan jatah wildcard kejuaraan Moto2 tahun 2013 di Sepang, Malaysia.

Sayangnya karir balap M. Fadli harus terhenti ketika kecelakaan besar menimpanya di garis finish Sirkuit Sentul. Fadli yang tengah melakukan selebrasi atas podium 1 yang diraihnya, secara tiba-tiba tertabak dengan keras dari belakang oleh pembalap Thailand, Jakkrit Sawangswat. Hal ini menyebabkan salah satu kakinya harus diamputasi. Namun, Fadli sudah bangkit dari segala keterpurukan dan sekarang menjadi seorang atlet sepeda paralimpik (para cycling).


B. Doni Tata Pradita

Merupakan pembalap asal Sleman, lahir pada 21 Januari 1991. Memulai karir balap sejak dini pada ajang balap motor underbone 110cc dan memenangkan kejuaraan balap tersebut secara berturut-turut pada 2003 -2004. Sempat mendapat jatah wildcard di kejuaraan balap dunia 125cc pada seri Malaysia yang berlangsung di Sirkuit Sepang pada 2005 -- 2006.

Doni Tata di yakini sebagai pembalap motor pertama Indonesia yang berlaga di kejuaraan dunia 250cc, ia menjadi bagian kejuaraan tersebut secara penuh pada tahun 2008 dengan mencatatkan 1 poin dari 16 kali balapan.

Setelah vacum salam beberapa waktu, Doni kembali ke kejuaraan dunia Moto2 bersama Federal Oil Gresini Moto2 dan pada 2016 bersama tim Tech 3. Pada 2017 ia juga sempat mengikuti event balap bergengsi, yakni Suzuka 4 Hours. Ia mengendarai Yamaha YZF-R6 di tim Akeno Speed bersama pembalap Jepang, Oichiro Minamimoto. Dalam ajang ini Doni berhasil membawa pulang podium dua.

C. Gerry Salim

Lahir pada 19 April 1997 di Surabaya, Gerry Salim menjadi salah satu pembalap berprestasi yang dimiliki bangsa. Memulai karir balapnya sejak dini, Gerry telah berhasil menjuarai Kejurnas Motoprix kelas MP6 pada 2011 lalu. Lalu kembali keluar menjadi juara pada kelas underbone 110 cc dan 125 cc di tahun berikutnya.

Kejuaraan dunia pertamanya dimulai pada ajang Asia Dream Cup tahun 2013 dan pada musim debutnya Gerry finish di peringkat 2 klasemen akhir. Gerry sempat turun di ajang All Japan Championship dan Asia Talent Cup pada musim 2015-2017. Menapaki karir selanjutnya di ajang ARRC, Gerry menyabet gelar juara pada tahun 2007 di kelas AP250.

Peningkatan level kompetisi ke kancah yang lebih tinggi, membawa Gerry ke kejuaraan Dunia Junior CEV Moto3 serta Red Bull Rookies Cup. Setelah 2 tahun, ia naik ke kelas CEV Moto2 pada 2019. Di tahun yang sama Gerry pernah mendapat kesempatan untuk tampil di kejuaraan Grand Prix Moto3 menggantikan pembalap Jepang AI Ogura yang alami cidera. Sebagai pengganti, Gerry tampil cukup impresif dengan finis di posisi ke 16.


D. Dimas Ekky Pratama

Merupakan pembalap kelahiran Depok pada 26 Oktober 1992. Awal karir seorang Dimas Ekky dimulai pada tahun 2010, ketika ia turut andil dalam kejuaraan nasional IRS kelas Supersport 600cc dan menempati peringkat 4 pada klasemen akhir. Dimas mengikuti kejuaraan ini hingga tahun 2012 dan pada tahun terakhirnya, ia finish di peringkat 2 klasemen akhir.

Dimas pernah berpartisipasi dalam ajang Suzuka 4 Hours di tahun 2013 dan Suzuka 8 Hours di tahun berikutnya. Pada rentang tahun 2012 sampai 2016, Dimas Ekky berkompetisi dalam ajang ARRC di kelas Supersport 600 cc.

Periode 2015 hingga 2018, dibawah naungan Astra Honda Racing Team, Dimas mengikuti ajang FIM CEV Moto 2 European Championship. Pencapaian yang cukup baik dengan menorehkan 2 podium ketiga pada seri Catalunya 2017 dan race 1 Albacete tahun 2018.

Pada 2019, Dimas dipercaya untuk mengikuti ajang Grand Prix Moto2 membela tim Idemitsu Honda Team Asia. Namun dikarenakan beberapa kecelakaan fatal saat balapan, sehingga menjadikan musim nya bukan menjadi musim yang terbaik. Walaupun begitu Dimas Ekky telah memberikan progres yang positif selama berlaga di Moto2. Pada akhir tahun 2019 kontraknya tidak di perpanjang untuk musim 2020 dan ia digantikan oleh rider Indonesia lainnya yakni Andi Farid Izdihar.

Sejak 2021, dimas kembali bertarung dalam kejuaraan CEV Moto2 membela Pertamina Mandalika SAG Team.

E. Andi Farid Izdihar

Pria kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatan pada 14 Agustu 1997, memulai karir balapnya sejak usia belia, yakni 10 tahun. Andi lalu mengikuti suatu program pembinaan pembalap muda Astra Honda Racing Team dan menjadi angkatan pertama. Cukup banyak kejuaraan nasional yang ia ikuti, salah satunya tampil pada kejuaraan Indospeed Race Series dengan menunggangi Honda CBR150R.

Karir pertama seorang Andi Farid dimulai pada tahun 2014 ketika tampil di Asia Dream Cup dan berhasil menduduki peringkat akhir diposisi ke-6. Di tahun berikutnya, ia dipercaya untuk turun dalam kejuaraan Asia Talent Cup dan dapat beberapa kali mendapat podium. Di tahun yang sama Andi juga ikut serta dalam event bergengsi Suzuka 4 Hours dan mendapatkan peringkat 2.

Andi mendapat kesempatan untuk berlaga lebih jauh dalam kejuaraan lain, yakni FIM CEV Moto3 Junior Championship dan bertahan di kejuaraan ini selama 2 musim (2016-2017). Pada 2018, ia dipercaya untuk ikut kejuaraan ARRC, karena kursinya di CEV Moto3 telah digantikan dengan pembalap Indonesia lainnya, yaitu Gerry Salim.

Andi Farid mendapatkan debut grand prix Moto2 pertamanya pada 2019 saat menggantikan Dimas Ekky yang tengah cidera pada seri Silverstone. Hingga pada 2020 ia secara permanen menggantikan Dimas Ekky selama satu musim penuh dan bertandem dengan pembalap Thailand, Somkiat Chantra. 

Selama satu musim, Andi gagal mendapatkan satu pun poin, namun performanya dapat dikategorikan cukup baik. Kualifikasi terbaiknya berada di peringkat 12 pada seri European Gp 2020. Di tahun berikutnya, pindah membela Honda Team Asia di kelas Moto3 dan menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan 4 poin dalam kejuaraan GP motor dunia.

F. Galang Hendra Pratama

Galang lahir pada 10 Maret 1999, di Kota Yogyakarta. Galang Hendra telah mengikuti kejuaraan balap sejak usia 7 tahun, yaitu moto mini dan motocross. Karir nya kemudian berlanjut di ajang road race dan menorehkan prestasi yang cukup baik dengan memenangi beberapa balapan Motoprix dan Indospeed Race Series (IRS) di rentang 2010 hingga 2015. Pada 2016, ia  ikut serta dalam PON  Jawa Barat mewakili Yogyakarta bersama Rheza Dhanica dan mendapat medali emas untuk nomor beregu kelas Underbone A 125cc.

Galang mendapat kesempatan untuk berlaga di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) membela tim Yamaha Indonesia. Cukup banyak meraih podium selama berkarir di ARRC dengan kemenangan perdananya di kelas AP250 terjadi pada balapan kedua seri 5 India di Sirkuit Madras musim 2017.

Karirnya terus berlanjut, hingga pada 2017, Yamaha mengirimnya untuk mengikuti latihan di akademi VR46, yang dimiliki Valentino Rossi. Galang Hendra memang sengaja dipersiapkan untuk mengikuti ajang World Supersport 300 tahun 2017 sebagai pembalap Wildcard. 

Tak disangka debut keduanya sebagai pembalap wildcard di seri 9 Jerez, membawanya pada kemenangan pertamanya di ajang tersebut sekaligus menjadi pembalap Indonesia pertama yang berhasil memenangkan balapan di kejuaraan dunia.

Selanjutnya ia tampil full musim pada 2018 dan 2019 di WSSP300, dan berhasil mencapai debutnya setelah promosi ke ajanga Supersport World Championship bersama tim bLu cRu Yamaha WorldSSP. 

Pada 2021 ia pindah ke tim Ten Kate dan bertandem dengan Dominique Aegerter yang pada musim tersebut keluar sebagai juara dunia Supersport World Championship.


G. Mario Suryo Aji

Mario Suryo Aji atau yang memiliki julukan balap "Super Mario" merupakan pembalap kelahiran 16 Maret 2004 di Magetan, Jawa Timur. Mario menuruni darah balap langsung dari sang ayah, Hartato. Hingga pada usia 6 tahun Mario Aji mengikuti kejuaraan motocross di Kediri.

Karir balap nasional motocross nya terbilang sangat baik dengan memenangkan beberapa kejuaraan nasional di kelas 50cc pada 20112-2014 dan finish di posisi ketiga pada kelas 85cc. Mario tergabung dalam sekolah balap Astra Honda Racing School pada 2016.

Setelah itu ia kemudian mengikuti berbagai ajang kejuaraan balap dunia seperti seperti Thailand Talent Cup (2017), Asia Talent Cup (2018) finish di peringkat ke-5, ARRC (2018) di peringkat ke-6. Pada 2019 ia terpilih untuk mengikuti ajang FIM CEV Moto3 dan Red Bull MotogGP Rookies Cup dengan hasil yang cukup baik dan berlanjut hingga tahun 2021.

Pada seri Moto3 Emilia Romagna 2021, Mario mendapatkan wildcard pertamanya yang menandakan debut awal di ajang kejuaraan dunia Moto3. Mario tampil cukup impresif dengan menempati posisi ke 4 tercepat pada sesia latihan bebas pertama.

Atas kerja kerasnya, akhirnya pada 2021 lalu Honda Team Asia memberikan tawaran kontrak bagi Mario untuk membalap semusim penuh di kejuaraan Moto3 dan bertandem bersama sesama pembalap debutan yang menjadi juara Asia Talent Cup 2021, yakni Taiyo Furusato.

Demikian beberapa pembalap motor ternama Indonesia yang berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional, masih terdapat banyak nama besar pembalap yang tidak dapa disebutkan satu-satu. Dengan adanya pembangunan Sirkuit Mandalika kembali menghidupkan gairah pecinta balap tidak terkhusu pada motor, namun kepada jenis balap sirkuit lainnya. Para pembalap ini sejatinya sudah berjuang untuk mengharumkan nama bangsa

Semoga kita dapat terus mendukung perjuangan mereka dan mengapresiasi kerja keras mereka di lintasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun