Mohon tunggu...
Rifqi Rahman
Rifqi Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Self-Sufficient

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gojek dan Grab sebagai Alat Transportasi Berbasis Daring

22 Juni 2021   21:10 Diperbarui: 22 Juni 2021   21:17 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sekarang, masyarakat menggunakan mobil, motor, atau transportasi-transportasi umum lainnya. Bersamaan dengan itu, hadir GO-JEK dan Grab untuk memperlancar aktivitas masyarakat yang semakin banyak. Tentu hal ini tidak bisa kita hindari karena perkembangan teknologi memberikan banyak manfaat. Walaupun modernisasi ini memiliki dampak positif, ia juga memiliki dampak negatif. Ada beberapa dampak negatif modernisasi sebagai berikut:

  • Pola hidup masyarakat menjadi konsumtif.
  • Gaya hidup masyarakat yang kebarat-baratan.
  • Sikap masyarakat yang individualistis atau merasa bisa hidup sendiri.

Perubahan sikap masyarakat akibat adanya transportasi online ini bisa kita lihat dari sikap masyarat yang cenderung lebih konsumtif dan tidak mau ribet. Masyarakat menjadi konsumtif karena banyaknya diskon atau promo yang ditawarkan Go-Food atau Grab Food dan cashback yang ditawarkan pembayaran non-tunai di aplikasi ojek online tersebut. Selain itu, masyarakat tidak mau ribet atau tidak mau berusaha untuk mendapatkan sesuatu. Contohnya, saat mau makan. 

Dulu, sebelum makan, mereka hendak masak terlebih dulu, mungkin membeli bahan-bahannya dulu di pasar atau supermarket. Sekarang, kalau mau makan, mereka hanya memesan makanan lewat sentuhan di ponselnya. Mereka menjadi tidak rela keluar rumah untuk membeli makanan yang hendak mereka beli. Hal ini menyebabkan budaya malas gerak yang akan berujung pada kemalasan masyarakat. Masyarakat juga menjadi malas menggunakan angkutan umum, padahal penggunaan angkutan umum dinilai cukup efektif dalam menekan kemacetan, namun pada kenyataannya masyarakat lebih memilih transportasi online yang dinilai lebih efektif dan efisien. 

Jika pada transportasi umum masyarakat perlu berjalan menuju halte pemberhentian dan harus menunggu dahulu sampai transportasi umum tersebut datang, saat turun pun juga masyarakat tidak bisa turun di sembarangan tempat melainkan harus turun pada titik-titik permberhentian tertentu yang menjadikan transportasi menjadi semakin tidak fleksibel. Namun, dengan menggunakan transportasi ojek online, masyarakat cukup membuka ponsel mereka kemudian memesan dan driver ojek pun menjemput mereka dan mengantar sampai tepat ke tempat tujuan mereka.

Menurut saya pribadi, dengan adanya transportasi online, memudahkan aktivitas saya sehari-sehari. Saya cukup sering memakai jasa salah ojek online tersebut dari saya masih SMA. Saya memakai jasa yang mereka tawarkan karena selain hanya mengantarkan saya ke sekolah, saya bisa pesan makanan, membeli pulsa, dan lain-lain. 

Ojek online ini juga fleksibel. Selain mengantarkan ke titik yang diinginkan, kita juga tidak perlu khawatir berdesak-desakan dengan orang lain seperti ketika naik angkot, bus, atau kereta. Dan, tarif atau harga ojek online dari satu titik ke titik yang dituju itu pasti, bayarnya bisa cashless pula. Berbeda jika kita naik angkot, misalnya tarif dari titik A ke titik B berbeda dengan naik angkot dari titik A ke titik C. Lalu, tarif pelajar dan orang dewasa dibedakan. Inilah hal-hal yang terkadang membuat saya kesal ketika menggunakan jasa transportasi umum angkot. 

Waktu saya masih SD, ketika pulang sekolah naik angkot ke rumah dikenakan tarif tiga ribu. Besoknya, saya pulang ke rumah saudara saya dari sekolah. Kebetulan rumahnya agak lebih jauh dari rumah saya. Saat saya sampai di rumah saudara, saya dikenakan tarif lima ribu, padahal sayanya pelajar-pelajar juga. Sama saja dengan ojek konvensional, harganya tidak menentu. 

Ketidakpastian akan tarif yang sering berubah membuat saya kini cenderung memakai jasa ojek online ketimbang angkot. Saya senang dengan keberadaan ojek online ini, karena memudahkan aktivitas-aktivitas yang saya lakukan. Bisa dibilang, saya cukup sering memakai jasa mereka, untuk pergi ke sana kemari dan memesan makanan. Walaupun begitu, terkadang saya juga bisa pergi naik motor sendiri dan keluar rumah untuk memenbeli makanan. Secara keseluruhan, saya senang dengan adanya kedua transportasi online ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun