Jumaat, Â 6 Maret 2020. 12:10_wit
_Oleh, Â Rifo Tabisi.
MEMILIH PEMIMPIN YANG BERORIENTASI MASADEPAN BUKAN YANG SUKA MELAKUKAN PEMBOHONGAN PUBLIC. Â
Kabupaten Halmahera Barat sudah tiga periode dalam kepemimpinan. Sejarah Kepemimpinan memperlihatkan kelemahan pemimpin politik kita dalam kurun waktu tiga periode. Baik itu kelemahan Namto pada masa periodenya maupun Danny Missy dalam masa periode kepemimpinannya. Â Mereka suka melakukan kebohongan public, dan itu dirasakan oleh warga loloda. Â Janji mereka kepada warga loloda soal jalan, Â listrik, Â dan pengresmian ibu kota kecamatan, telah membentuk kesan dibenak warga loloda bahwa Namto dan DM merupakan pemimpin yang bertopeng kebohongan. Â
Pemilu adalah instrumen politik demokrasi Indonesia yang memberi ruang kepada warga untuk menyeleksi pemimpin politik. Maka dengan demikian, Â jika, Â terbentuk Pendidikan Politik yang rasional agar terciptanya Pemilu yang berkualitas, Sudah pasti, Â warga akan menentukan pemimpin politik yang berorientasi masadepan bukan pemimpin yang bertopeng kebohongan. Â
Topeng Kebohongan Bupati Dany Misy (DM)
Fasilitasi Jalan,  dan  Pengresmian Ibu Kota Kecamatan Loloda Tengah,  gagal direalisasikan selama periode 2015-2020. Hal ini membuat rezim ini mendapat kecaman berupa tindakan protes-protes dari warga loloda. Sehingga,  Bupati Dany Misy dilabelkan oleh warga loloda tidak kurang lebih sebagai "topeng kebohongan".
Pada saat peletakan batu pertama untuk pembangunan pasar di desa Barataku,  Maret 2019, Bupati mengatakan kepada warga loloda :"warga loloda, sebentar lagi sudah akan melalulang karena fasilitas jalan sudah selesai  dibuat". Janji Bupati kepada warga bahwa jalan penghubung Goin-Kedi selesai dalam tahun 2019. Namun,  sampai akhir ini belum diselesaikan.
Selain itu, Â Bupati Dany Misy, juga menjanjikan kepada warga loloda yang pada saat itu dalam agenda peletakan batu pertama di desa Barataku. Â Mengatakan bahwa pengresmian Ibu Kota Kecamatan akan diresmikam pada tahun 2019. Namun sampai akhir ini, janji Bupati tidak ditepati sehingga warga loloda merasa kecewa karena dibohongi berulang-ulang kali. Â
Catatan di atas, Â bukan semata untuk mencatat keburukan-keburukan para pemimpin kita pada periode sebelumnya, terutama mereka yang kebutulan menjadi Bupati Halmahera Barat. Â Tapi, lebih jauh merupakan bahan perenungan kita, Â supaya kelak kita mampu menemukan sosok pemimpin yang tepat, Â mampuh mengelola pemerintahan secara efektif dan demokratis, Â sehingga menghasilkan prestasi yang gemilang bagi masa depan Kabupaten Halmahera Barat. Â
Memilih Pemimpin Yang Berorientasi Masa Depan