Mohon tunggu...
Rifky ZahrulAprilian
Rifky ZahrulAprilian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillahirrahmanirrahim

Semangat sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia Madani bersama Pemuda-Pemudi

2 Desember 2021   00:13 Diperbarui: 2 Desember 2021   00:16 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia madani Bersama pemuda-pemudi

Masyarakat sipil adalah sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip-prinsip moral, yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan stabilitas sosial. Inisiatif individu dan masyarakat akan menjadi implementasi pemikiran, seni, dan administrasi menurut hukum, bukan hasrat atau keinginan pribadi. Ini sebenarnya berasal dari bahasa Arab, madaniy. 

Kata madani berasal dari kata kerja madana yang berarti hidup, hidup, atau membangun. Kemudian kata tersebut menjadi madaniy, artinya beradab, orang kota, sipil, sipil, atau sipil. Oleh karena itu, kata madaniy dalam bahasa Arab memiliki banyak arti. 

Seperangkat pemikiran etis yang diwujudkan dalam berbagai tatanan sosial untuk mengoordinasikan konflik kepentingan antara individu, masyarakat, dan negara. 

Definisi lain dari masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, yang menganut nilai-nilai. Umat manusia telah mengalami kemajuan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya dalam Q.S. Saba' ayat 15:

Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun".

Masyarakat Indonesia belum menyadari elemen-elemen dasar dari ruang publik yang bebas, karena masih ada beberapa partai politik yang tidak dapat menyampaikan pendapatnya secara bebas, meskipun di era reformasi ini kebebasan lebih dihargai dibandingkan di era orde baru. 

Kemudian dalam negara demokrasi, Indonesia masih belum bisa dikatakan sebagai partisipasi yang signifikan dalam politik, karena angka golput masyarakatnya sangat tinggi, yaitu bisa melebihi 50%. Kemudian dari segi pluralisme, masyarakat Indonesia yang tergolong negara jamak masih belum bisa menghargai pluralisme atau pluralisme. Ini terbukti dalam kasus-kasus Muslim Pozo.

Sejak perubahan sosial ekonomi pada masa penjajahan, masyarakat madani Indonesia sebenarnya sudah mulai diinginkan. Apalagi ketika Belanda memperkenalkan kapitalisme. Ini juga mendorong pembentukan masyarakat melalui industrialisasi, urbanisasi, dan urbanisasi. Pendidikan modern. Hasilnya antara lain munculnya kesadaran baru di kalangan elit pribumi yang mendorong terbentuknya organisasi sosial modern. 

Pada masa demokrasi terpimpin, politik Indonesia lebih banyak menggunakan mobilisasi massa sebagai alat legitimasi politik. Oleh karena itu, segala upaya yang dilakukan masyarakat untuk mencapai kemandirian berisiko dicurigai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun