Mohon tunggu...
Rifky Kristiawan
Rifky Kristiawan Mohon Tunggu... Penulis - Pengangguran

nama: rifky Kristiawan, Hobi bermain: Tennis meja, Agama: Kristen

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pentingnya Ber-Valentine Day, 14 Februari adalah Momen Kasih Sayang dan Saling Menjaga dalam Bingkai Kemajemukan

14 Februari 2021   22:29 Diperbarui: 14 Februari 2021   22:51 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto seorang anak yang sedang berjalan di atas jalan bersalju (pexels.com)

Salam sehat para braysem

Happy valentine day

14 februari merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya. khususnya bagi para muda-mudi yang ada di Indonesia. Sebab tanggal 14 Februari adalah hari yang diperingati sebagai hari Valentine atau disebut juga sebagai Hari Kasih Sayang.

Momen ini dijadikan sebagai tempat bertukar notisi-notisi oleh para pasangan kekasih dan dianggap sebagai waktu yang cocok untuk mengutarakan perasaan bagi mereka yang sedang jatuh cinta.

Dalam merayakan hari Valentine beragam cara pun dilakukan, mulai dari saling bertukar kado, seperti coklat, boneka, bunga hingga barang-barang mahal kepada mereka yang dikasihi. Bahkan ada juga yang mengajak pasangannya makan malam Bersama di Restoran mewah atau warung-warung sederhana.

Namun jika kita merunut kebelakang perihal bagaimana sejarah terbentuknya hari kasih sayang ini dan pentingkah untuk dirayakan? Kita akan mendapatkan cerita yang panjang dan penuh dengan elegi kisah kematian, cinta, tradisi bahkan mitos dan ritus.

Dilansir VIVA.co.id  (laman History, Minggu, 14 Februari 2021), sejarah Valentine berasal dari seorang pendeta dari Roma bernama Valentine atau Valentinus. Salah satu legenda berpendapat bahwa Valentine adalah seorang pendeta yang melayani gereja selama abad ketiga di Roma.  (selengkapnya)

Menyoal tentang Valentine day, sampai sekarang di Indonesia momen ini masih terus menuai kontravensi perihal kelayakannya untuk dirayakan. Megingat bahwa valentine day merupakan tradisi yang berasal dari Eropa sana dan juga ada yang mengaitkan Valentine day dengan hal-hal yang berbau seksualitas. Selain itu, jika dilihat dari segi histori, masih banyak orang meniliknya dengan horizon yang eksklusif.

Dalam tulisan ini saya tidak berusaha untuk menghakimi orang-orang yang tidak merayakan hari Valentine. Karena setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda-beda tergantung dari sudut pandang serta keilmuannya masing-masing.

Di sini saya ingin mencoba merefleksikan momen Valentine Day berdasarkan aspek integrasi sosial, menurut kegunaannya terhadap relasi kemanusiaan.

Valentine day dalam relasi kemanusiaan dapat digunakan sebagai momen untuk saling mengasihi dan saling menjaga. Kita tahu sendiri bahwa Indonesia adalah Negara yang majemuk, kaya akan perbedaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun