Mohon tunggu...
Rifky Nazirwan
Rifky Nazirwan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sepak Bola, Agama Apakah Iya?

13 Juli 2021   16:33 Diperbarui: 13 Juli 2021   18:21 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pertandingan sepakbola adalah sebuah representasi cerita kehidupan. Nilai-nilai kehidupan, kebenaran, yang buruk dan yang baik, semuanya bisa tercerminkan dalam sebuah pertandingan sepakbola. Sepakbola atau football berasal dari kata foot dan ball yang berarti bola tersebut harus dimainkan dengan kaki atau sebuah permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola yang dilakukan oleh pemain, dengan bertujuan memasukan bola ke gawang lawan.

Pada tahun 1863, dua belas tim sepakbola di Inggris menyepakati peraturan baku untuk bermain sepakbola. Setelah itu, munculah The Football Association (FA) dan menggelar kompetisi sepakbola untuk pertama kalinya yang dinamai FA Cup. Banyak stadion yang dibangun untuk memfasilitasi para penonton dalam menikmati sepakbola.

Lalu apa itu supporter? 

Supporter atau pendukung kesebelasan klub sepakbola terbagi menjadi lima yaitu hooligan, casual, tifosi, ultras, dan mania. Suporter akan selalu berusaha mendukung secara langsung dimanapun klub kebanggaan mereka berlaga. Di sinilah soul dari permainan sepakbola.

Lantas apa hubungan antara agama dengan sepakbola? 

Rasa cinta akan klub membuat mereka selalu ingin memberikan dukungan penuh meskipun harus meninggalkan kewajiban untuk sekolah, kuliah, atau bekerja. Supporter ini meletakkan harapan yang besar kepada pemain dan klub agar bermain dengan totalitas sehingga mereka dapat memenangkan pertandingan. Semakin klub yang mereka dukung memperoleh kemenangan, semakin tinggi pula rasa cinta mereka terhadap kebanggaan mereka.

Karena totalistas maksimal tersebut banyak orang yang menyamakan 'keyakinan sepakbola' ini dengan agama. Opini ini terbentuk karena fanatisme suporter dalam mendukung sebuah klub sama dengan fanatisme seseorang dalam beragama. Seperti yang terjadi di Inggris, Itali ataupun Amerika Latin. 'Tangan tuhan Diego Maradona' adalah salah satu 'keajaiban' yang mengubah cara pandang dunia terhadap sepakbola. 

Tapi apakah bisa disebut agama?

Merujuk Wikipedia Agama adalah sekumpulan kepercayaan dan pengajaran-pengajaran yang mengarahkan kita dalam tingkah laku kita terhadap Tuhan, terhadap sesama manusia dan terhadap diri kita sendiri. Sementara keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.

Hubungan dari sebuah klub sepakbola dan pendukungnya akan membentuk suatu simbiosis yaitu keyakinan dalam mendukung, mengawal, dan melindungi kebanggaan, lalu stadion sepakbola adalah klimaksnya. Yang lain tetap penting, tetapi sepakbola adalah hal yang tidak terelakkan. Bayangkan stadion tersebut sebagai rumah ibadah, maka khotbahnya adalah drama 90 menit di lapangan sepakbola.

Apapun dapat terjadi, namun sekilas seperti sebuah tragedi. Pepatah 'roda yang terus berputar' juga berlaku untuk pertandingan sepakbola. Seperti tahun 2016 silam dimana dongeng indah terjadi saat tim penghuni sekelas Leicester City menjuarai Liga Premier Inggris. Bertahun-tahun menempati papan bawah klasemen bahkan berjuang agar tidak terdegradasi seketika muncul sebegai kampiun. Layaknya sebuah anomali dalam sains, tidak ada yang pasti dalam sebuah pertandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun