Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Jelang Lebaran Si Kecil, Mendekat dengan Terdekat

13 Juni 2018   21:15 Diperbarui: 13 Juni 2018   21:25 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ade bersama keluarga terdekat: Aki, Enin, Sepupu | Foto: Rifki Feriandi

Beberapa hari menjelang akhir Ramadan, si bungsu terlihat semringah. Wajahnya selalu tersenyum. Si Ayah sudah menebak. Ada beberapa kemungkinan. Pertama, dia akan mendapatkan angpou lumayan banyak. Kedua, dia akan mendapatkan hadiah dari si Ayah karena puasa penuh satu bulan tanpa boleh. Ketiga, bisa jadi dia bahagia justru karena dia sudah bisa puasa penuh, tanpa memikirkan dapat hadiah uang dari si Ayah.

Eh, ternyata kembali dugaan si Ayah salah. Kesalahan yang makin menegaskan kalau "sotoy" is Ayah middle name.

Alasan si Ade senyum terus adalah karena dia bahagia akan "bertemu Enin sama Aki". Sesederhana itu.

Kakek dan Nenek sebagai pembuat bahagia

Iya, momen Lebaran itu paling membahagian buat si Ade karena dia bisa berkumpul bersama keluarga besar. Dilahirkan dari keluarga kecil: ayah, satu ibu dan dua putri, itu ternyata kadang membuat anak kesepian. "Pengen ketemu Enin sama Aki" adalah alasan yang paling sering jika menjelang Lebaran. Iya, kakek dan neneknya dari si Ibu itu berada di kota yang berbeda dengan tempat si Ade tinggal. Sementara kakek dan neneknya dari si Ayah sudah meninggal saat si Kakak dalam kandungan.

Kebahagiaan bertemu Enin dan Aki itu tidak bohong dan mengada-ada. Empat hari sebelum Lebaran kali ini, kita sudah mudik. Ya, deket lah: Jakarta-Bandung. Tapi meski dekat - dan sebenarnya frekuensi bertemu kakek nenek pun tidak sedikit-sedikit amat, si Ade tetap excited. Buktinya, sejak tiba di PMI - Pondok Mertua Indah - itu, si Ade tidak mau ke mana-mana. Diajak si Ibu bukber gak mau, diajak ngemall sama si Ayah gak mau, sementara kakak punya acara sendiri. Alasanya, pengen main sama Enin Aki saja.

Ade bersama
Ade bersama
Lalu apa saja yang si Ade lakukan sama Enin-Aki?

Ya, biasa saja. Mengobrol. Bercerita apa saja yang ada di kepalanya: mulai dari suasana sekolah, geng Chubby di kelasnya, duo kelompok rusuh atau keseruan anak-anak perempuan menggoda Faris, cowok kecengan banyak anak perempuan. Atau bermain apa saja yang sederhana. Permainan bisa dari ajakan si Enin dengan permainan jadul, bisa juga si Ade yang menginisiasi. Atau bahkan sesederhana si Ade yang melakukan gerakan imitasinya RIa Ricis itu. Keberadaan Ade sama Enin-Aki itu terlihat membahagian semua, karena si Ayah sering mendengar mereka tertawa-tawa, cekikikan.

Uwak dan sepupu sama-sama narsis

Nah, saat malaman takbiran, biasanya keluarga dekat lainnya pun sudah datang, berkumpul di rumah si Enin. Baik itu mereka yang nantinya akan juga menginap di rumah Enin-Aki, atau hanya untuk datang bersilaturahim, malam Lebaran itu kita berkumpul. Santai. Tanpa tujuan resmi-resmian seperti buka bersama. Seadanya saja. Duduk di lantai, tiduran di kursi atau tidur beneran di karpet. Mau makan ketupat buat besok, mie rebus yang lewat atau memburu bakso cuankie. Bebas. Dan yang terseru adalah ketika si Ade berinteraksi dengan Uwak-uwaknya. Si Ade tidak punya Bibi atau Paman, si Ibu adalah anak bungsu.

Ade (digendong kakak) bersama sepupu menjelang Lebaran 2010
Ade (digendong kakak) bersama sepupu menjelang Lebaran 2010
Kalau dengan si Uwak, kebanyakan keseruan adalah karena mereka sudah lama tidak berjumpa si Ade. Cubitan pipi yang chubby, digendong untuk menebak berat badan si Ade atau melakukan gerakan-gerakan yang suka mereka lakukan saat si Ade bayi sudah cukup membuat mereka, baik si Ade maupun Uwak-uwaknya, tertawa bahagia. Terkadang, kedekatan itu ditunjukkan dengan gadget. Si Uwak memperlihatkan foto si Ade yang diambilnya saat si Ade kecil dan lucu. Foto itu hanya ada di hape si Uwak, yang bahkan si Ayah atau si Ibu pun tidak punya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun