Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali Enam Penyebab Gagalnya Diet

28 Februari 2018   20:40 Diperbarui: 28 Februari 2018   20:55 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beginikah menu diet? | Foto: Rifki Feriandi

Jangan malu jika mengakui kalau diet itu susah. Tapi tidaklah lantas hal itu membuat kita menyerah. 

-----"Kegagalan dalam satu hal dalam kehidupan memang tidak bisa dielakkan, tapi menyerah itu tidak bisa dimaafkan". 

Menyambung tulisan sebelumnya, saya jadi ingat dulu pernah menulis juga sebuah artikel. Judulnya "Mahasiswa Ganteng Ini Berhasil Turunkan 36kg Berat Badannya".  Tulisan itu menginspirasi seorang sahabat karib untuk ikut bertransformasi diri. Berat badannya turun. Hidupnya sehat. Tetapi, sayangnya artikel itu tidak berdampak kepada penulisnya. Saya sendiri.

Sebagai penulis artikel itu tapi tidak melakukan apa yang dituliskan, itu sepertinya memalukan. Tapi, sebenarnya saya sendiri sudah mencoba berkali-kali untuk mengurangi berat badan. Tapi.... gagal. Dan kegagalan-kegagalan saya ini lebih baik dishare, siapa tahu bermanfaat.

1. Jangan berpikir kita sedang diet. Jalani saja. 

Pada saat saya sedang dan selalu berpikir "Saya sedang diet", maka apabila suatu ketika saya merasagagal dengan program diet, maka selera makan saya menjadi begitu besar dan tidak terkontrol. Persis kutipan Lara Stone. "I think of dieting, then I eat pizza" - "Saat saya pikir saya sedang diet, maka saya akan makan pizza". Ketika saya sedang berpikir diet saya gagal, maka malah saya makan lebih besar dari porsi normal. Itu bukan kesal karena gagal, tapi dorongan dari dalam untuk mengunyah itu begitu besar. Dan bilangin Dilan, itu berat, gila.

2. Pikiran "ah besok saja ngatur makannya" itu berbahaya.

Emang kenapa? Ya, karena pikiran itu akan muncul tiap hari loh. Itu yang terjadi. "Ah martabaknya makan saja sekarang, ini terakhir makan martabak, besok kan mau diet". Lewat abang cakue "terakhir deh makan kue bantal dan onde-onde kecil. Besok kan sudah diet". Lihat es podeng "kapan lagi makan es podeng, kan besok-besok sudah gak lagi?.

Lalu kalo gitu, kapan ngatur makannya? Kapan dietnya? Kapan mulai hidup sehatnya? Inga!!!! Inga!!!!

3. Tidak bisa putus dengan cemilan. 

Menyatakan "loe gue end" dengan nasi, a.k.a diet nasi, itu mah gampang. Masih ada penggantinya. Roti gandum, singkong, ubi, kentang. Tapi mengatakan "putus" dengan cemilan itu ibarat memPHP diri sendiri. Memberi harapan diet palsu. Dan itu "aku tidak kuat. Entah, Mas Anang?".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun