Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pembatas Tol Depan MPR Dibeton, Apa Maksudnya Ya?

11 Juli 2011   10:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:45 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1310385708864489908

[caption id="attachment_122035" align="aligncenter" width="680" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Ada sesuatu yang baru yang saya temui di depan gedung dewan wakil rakyat sore ini. Sebuah bekisting / perancah kayu / triplek terlihat masih berdiri atau baru berdiri di beberapa tempat, sementara di sebelahnya malah sudah terlihat hasil pekerjaan itu. Apakah itu? Itulah pembatas jalan tol dalam kota dan jalur lambat persis di depan gedung MPR-DPR. Seperti umumnya kita lihat, antara jalan tol dalam kota dan jalur lambat biasanya dipisahkan oleh sebuah kansteen atau beton pendek, yang kemudian diberi pagar kawat cukup tinggi. Dengan begitu, pengendara dari dalam tol masih bisa melihat keluar atau sebaliknya. Namun, yang saya lihat di depan gedung wakil rakyat terhormat itu adalah pembatas dari beton yang cukup tinggi. Apa maksud dibuatnya pembatas beton itu ya? Apa biar pengendara tol tidak bisa melihat jalur lambat sekaligus tidak bisa melihat gedung rakyat? Atau agar tidak ada yang bisa melompat dari tol ke jalan di depannya? Atau mungkinkah ada ketakutan sesuatu menghantam gedung itu? Jika memang itu alasannya, memang apa yang ada sekarang, pagar tingggi dan kokoh belum cukup juga memproteksi lingkungan gedung rakyat? Wah, entahlah. Saya mungkin terlalu berburuk sangka. Mudah-mudahan prediksi saya di atas salah. Namun kok saya jadi berpikir ya, jika anggota dewan sudah aspiratif dan terbuka dan seirama dengan rakyat yang diwakilinya, mungkin malah pagar gedung dewan itu tidak diperlukan lagi. Dan gedung DPR akan terbuka - seperti terbukanya mereka dengan input masyarakat, dan masyarakat lah yang justru melindungi gedung itu. Ah, ternyata pikiran dan lamunan saya ternyata terlalu jauh. Andaikan. ... Cag, 11 Juli 2011

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun