Cara Mengorganisir Perpustakaan Selama Pandemi

Selama pandemi Covid-19 yang telah terjadi beberapa tahun belakangan ini telah sangat berdampak terhadap pendidikan yang sedang berlangsung, karena pembelajaran sekolah harus dilaksanakan secara daring dan hal ini berimbas pada beberapa fasilitas sekolah seperti perpustakaan menjadi kurang terawat, dimana seharusnya siswa dapat membaca dan belajar di perpustakaan tapi karena pemberitahuan daring siswa tidak bisa mengunjungi perpustakaan, seperti yang terjadi di SDN Babakan Turi karena siswa mengunjungi sekolah hanya satu kali dalam seminggu dan hanya mengumpulkan tugas yang diberikan dalam satu Minggu tersebut. 

Saat kami melaksanakan KKN tematik dan mengunjungi perpustakaan, buku-buku yang ada di perpustakaan terbukti jarang di kunjungi oleh siswa karena terlihat berdebu dan tidak tertata sesuai isi bacaan.
Oleh karena itu kami mahasiswa KKN tematik UPI dalam salah satu program terdorong untuk mengorganisir kembali perpustakaan SDN Babakan Turi, berikut adalah tahap-tahap yang kami lakukan.

Pendataan buku
Pendataan dilakukan selain untuk mengetahui jumlah buku juga untuk mengkategorikan buku sesuai dengan isi buku. Hal ini dilakukan agar buku mudah untuk di susun sesuai kategori nantinya

Pelabelan buku
Pelabelan dilakukan agar buku lebih mudah di kenali jika ada beberapa buku atau jika ada buku yang memiliki judul yang sama tetapi isi yang berbeda.

Pelabelan Rak Buku
Pelabelan Rak buku dilakukan agar rak-rak yang diberikan label nanti akan digunakan untuk mengkategorikan buku sesuai label rak, agar memudahkan anak dalam menemukan buku yang ingin dibacanya.

Penyusunan buku sesuai kategori buku
Penyusunan buku disesuaikan dengan kategori buku, misal rak buku kategori mata pelajaran isinya hanya buku mata pelajaran, rak IPA hanya buku IPA.

Terdapat beberapa buku yang dikategorikan sesuai isi buku:
Kategori Materi Pembelajaran
Kategori Budaya
Kategori Sejarah
Kategori Umum
Kategori Cerita anak

Program KKN Tematik UPI yang dilakukan mahasiswa di SDN Babakan Turi tidak hanya membantu mengorganisir perpustakaan tetapi juga membantu guru mengadministrasi kelas, pendampingan pembelajaran, penguatan pembelajaran, dan penggunaan media pembelajaran.