Dunia saat ini diselimuti rasa khawatir akan krisis ekonomi akibat pandemi virus corona. lockdown atau PSBB yang diterapkan di beberapa negara untuk menekan angka penyebaran Covid-19 berdampak besar pada kondisi ekonomi saat ini. Hampir seluruh sektor industri anjlok , sehingga banyak perusahaan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja, yang mengakibatkan banyaknya buruh atau pekerja kehilangan pekerjaannya.
Di Indonesia sendiri , saat ini ada sekitar  15,6%  buruh yang terkena PHK dan 40% buruh yang pendapatannya berkurang, diantaranya ada  7% yang pendapatannya turun sekitar 50%. Jika pandemi Covid-19 berlarut-larut akan semakin banyak buruh yang kehilangan pekerjaannya.
Bukan hanya persoalan di PHK dan penurunan pendapatan saja, buruh yang masih bekerja juga sangat rentan terinfeksi Covid-19. Hal ini dikarenakan para buruh tetap melakukan kontak dengan orang yang ada di dalam maupun di luar pabrik, tidak tersedianya masker dan sanitizer , dan para buruh juga tak dapat mengeluh jika merasa sakit karena takut akan kehilangan pekerjaannya.
Di sisi lain, buruh yang mengambil cuti tak berbayar alias dirumahkan, mereka mau tidak mau harus banting setir menjadi driver ojek online atau membuka usaha kecil-kecilan seperti berdagang di pinggir jalan. Namun, realitanya pekerjaan ini tidak terlalu menguntungkan di tengah pandemi.
Banyak tantangan yang dihadapi para buruh saat ini . Di satu sisi mereka tidak ingin tertular Covid-19 , tapi di sisi lain mereka harus memenuhi kebutuhan hidupnya.Tanpa penghasilan  maka para buruh dan juga keluarganya tidak dapat bertahan. Kemiskinan akan bertambah dan tindakan kriminal semakin meningkat.
Inilah saatnya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dan para buruh dengan memberikan bantuan sosial. Sehingga, kita semua mampu melewati pandemi Covid-19 . Dan juga tetap mematuhi imbauan pemerintah mengenai social distancing dan physical distancing untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Kesadaran diri dan kepedulian pada sesama adalah hal yang paling dibutuhkan saat ini . Kondisi saat ini dapat kita gunakan untuk menjadi manusia yang  me-manusiakan manusia lainnya.
Penulis: Asriyanti Syam
Mahasiswa Sosiologi
Universitas Negeri Makassar