Mohon tunggu...
Rifka Nadiyah
Rifka Nadiyah Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - menulis

ingin menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengalamanku Terpapar Covid-19

26 Oktober 2021   21:38 Diperbarui: 26 Oktober 2021   22:01 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini Negara kita di hebohkan dengan menyebarnya suatu wabah penyakit yang di sebabkan oleh virus corona atau yang disebut juga Covid-19. Berawal dari munculnya wabah di salah satu kota di China yang kemudian meluas hingga ke berbagai penjuru dunia. 

Pada awalnya, aku sendiri tidak begitu percaya dan tidak antusias melihat penanganan virus ini dari Negara-negara lain. Tapi ketika aku melihat Indonesia sudah mulai tertular wabah Covid-19 membuat aku lebih berhati-hati dalam menjaga diri.

Tidak ada seorang pun yang ingin terpapar, apalagi terinfeksi virus corona. Pada awal Covid-19 aku dan keluargaku terserang virus corona, aku yang pertama terserang virus corona. 

Pada hari itu aku diajak kakak perempuanku pergi ke Surabaya dan aku bermain bersama teman-temanku. Bersama Balqis, Caca, dan Fifi. Aku dan kakaku berpencar, aku bermain sama teman-temanku sedangkan kakak perempuanku bersama pacarnya. Aku, Balqis, Caca dan Fifi  pergi nongkrong di salah satu cafe yang berada di Surabaya, kita berempat di sana makan-makan, nyanyi-nyanyi dan berfoto-foto. 

Setelah kita di cafe, kita keliling kota Surabaya sampai kita kelaparan dan kita akhirnya mampir ke pizza hut, kita makan di pizza hut lama sambil bercerita sampai lupa waktu. Setelah kita makan di pizza hut kita berempat pulang ke rumah Caca. Sampai di rumah Caca, aku, Balqis dan Fifi pulang kerumah masing-masing.

Setelah aku keluar dari Surabaya beberapa hari kemudian aku sakit, awalnya aku tidak tau kalau aku terserang virus Covid-19 dan aku mengira sakitku sakit biasa. 

Orang tuaku marah saat tau aku di Surabaya pergi nongkrong pada saat adanya virus Covid-19 ini. Karena setelah aku nongkrong bersama teman-temanku di Surabaya aku sakit terpapar virus corona.  

Gejala sakitku adalah demam, kelelahan, batuk, sakit tenggorokan dan tidak bisa bau atau tidak bisa rasa. Orang tuaku tidak berani membawaku ke rumah sakit takutnya aku kalau di bawa ke rumah sakit di swab, jika hasil swabnya positif aku akan di taruh di ruang isolasi. Orang tuaku tidak membawaku ke rumah sakit dan dirawat sendiri oleh orangtuaku. Perlahan-lahan orang tuaku, kakak perempuanku iku tertular oleh aku yang terpapar Covid-19. Akhirnya saru keluarga terpapar Covid-19. 

Disitulah kita satu keluarga di titik down karena rasa takut yang menghantui aku dan keluargaku. Kita sekeluarga menutup nutupi kalau kita terpapar Covid-19. Tetanggaku tidak ada yang tau kalau aku dan keluargaku terkena Covid-19, kita sekeluarga tidak keluar rumah sampai beberapa minggu. Ibuku merawat ayah, kakak perempuanku dan aku. Hari demi hari sudah aku lalui bersama keluargaku yang terpapar Covid-19, setelah aku dan keluargaku beberapa minggu sakit. Kita sekeluarga pemulihan dirumah sampai beberapa hari.

Sampai di mana aku dan keluargaku akhirnya sembuh total dari Covid-19. Tetapi walaupun sudah sembuh total dari Covid-19 aku dan keluargaku masih tetap tidak berani keluar rumah. 

Pada akhirnya aku dan  keluargaku memberanikan diri untuk keluar rumah untuk hal-hal yang berkepentingan. Kalau keluar rumah itupun kalau ada keperluan yang penting banget, kalau tidak penting tidak bakal keluar rumah. Aku dan keluargaku semenjak terkena Covid-19, aku dan keluargaku selalu parno. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun