Mohon tunggu...
Rifka Abadi
Rifka Abadi Mohon Tunggu... Bankir - Seorang

http://rifkadejavu.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Lembah Anai Mengamuk

31 Maret 2010   05:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:05 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah gambar terakhir Air Terjun Lembah Anai yang merupakan salah satu ikon pariwisata di Sumatera Barat. Dikarenakan hujan lebat yang mengguyur Sumatera Barat beberapa hari ini, dan pada tgl 30 Maret 2010 kemaren kondisi curah hujan ini cukup tinggi dan turun tanpa henti. Hal ini mengakibatkan volume air membesar dan meluluh lantakan jalanan yang mengitari bibir sungai di Lembah Anai ini. Tercatat, beberapa ruas jalan rusak parah termasuk jembatan yang terletak didekat air terjun (yang pernah melalui jalan ini, biasa menemukan orang berjualan perkedel jagung yang masih panas). Jembatan yang berada di jalur itupun hilang di terjang air (seperti terlihat di pict diatas).

Para pedagang dan juga wisatawan yang pada saat itu sedang berada di lokasi akhirnya di evakuasi oleh Tim SAR dibantu oleh masyarakat.

Saat ini jalur Padang-Bukittingi di alihkan ke jalan alternatif seperti ke jalur malalak atau ke Solok. Sehingga diharapkan bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke arah Bukittinggi dan sekitarnya untuk bisa mengambil jalur alternatif ini.

Dari beberapa informasi yang beredar, jalan ini akan bisa pulih kembali dari kerusakan minimal selama 10 hari kedepan. Waktu yang cukup panjang, karena jalur ini merupakan jalan utama menuju kota Bukittinggi yang merupakan ikon pariwisata di Sumatera Barat.

Sebelum ini, longsor telah sering terjadi di sepanjang jalan Silaing ini. Setiap hujan turun dengan volume yang cukup besar, maka para pengguna jalan di minta untuk berwaspada dan berhati-hati, karena sudah beberapa kali longsor yang terjadi di jalan ini telah memakan korban. Seperti baru-baru ini ada satu unit mobil minibus yang tertimbun longsoran dan memakan korban 5 orang.

Kondisi ini seharusnya menjadi sebuah pelajaran dan pengalaman bagi para pemakai jalan dan juga pemerintah untuk segera mensterilkan kembali jalan ini dari bahaya longsor dan juga bencana lainnya. Walaupun secara harfiah, bencana tidak bisa kita prediksi kapan terjadinya, minimal ada mitigasi yang bisa dilakukan oleh semua pihak.

Sumber photo : facebook

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun