Mohon tunggu...
Rifka amalia
Rifka amalia Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa IAIN jember

Rifka amalia, Mahasiswa IAIN jember, PGMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Eksistensialisme dan Tokoh-tokohnya

2 Mei 2020   06:46 Diperbarui: 2 Mei 2020   07:01 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr wb

Pada artikel kali ini, akan membahas tentang filsafat pendidikan eksistensialisme dan para tokohnya.

A. Pengertian filsafat Eksistensialisme

Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individual yang bertanggung jawab atas kemauannya sendiri tanpa memikirkan suatu kebenaran yang benar atau salah. Orang yang berfaham ini meyakini bahwa uatu kebenaran bersifat relatif, tujuan aliran ini adalah bisa dijadikan sebuah dasar pijakan dalam belajar mengajar di kelas karena manusia adalah individu yang bebas.

B. Tokoh-tokoh

1. Soren Kieekegaard lahir tahun 1813. Menurut pemikirannya manusia hidup sebagai aku individual.

2. Jean Pavi Sartre lahir tahun 1905-1980. Ia berpendapat bahwa eksistensi sebelum esensi.

3. Martin buber lahir tahun 1878-1965. Ia memiliki pemikiran tentang perbedaan aku itu dan aku engkau.

4. Martin heldegger lahir 1889. Ia berpendapat bahwa adanya keberadaan terlihat pada eksistensinya.

5. Kart Jaspers lahir 1883- 1969. Ia mengatakan bahwa pokok yang paling penting baginya adalah bagaimana dapat menangkap ada atau keberadaan, menurutnyabpada aliran eksistensialisme adalah ada bukanlah sesutu yang objek, seseorang harus mencarinya dengan susah payah dan melaluibbeberapa tahap.

6. Gabriell Marchel lahir tahun 1889-1973. Ia memusatkan filsafatnya pada persoalan wujud.

7. Paul Tillich lahir tahun 1886-1965. Ia menganggap eksistensialisme sebagai elemen, sebagai elemen dalam fisi struktur keberadaan dalam kebaikan yang diciptakannya.

Wassalamualaikum wr wb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun