Di angkat dari kisah nyata
Aku adalah ibu muda yang mempunyai 1 anak perempuan yang masih berusia 1 tahun.
Aku hidup di rantau orang yang jauh dari orang tua,ingin rasanya tinggal bersama orang tua tetapi aku harus ikut dengan suami ku karna aku harus hidup mandiri bersama suamiku.
Suamiku kerja di perkantoran yang gajinya tidak menentu,kadang UMR kadang tidak, dengan pengeluaran yang harus banyak kontrakan tiap bulan di tambah keperluan anakku dan kebutuhan sehari. Tapi aku tak masalah karena hidup tak selalu tentang uang. Kami senang menjalani kehidupan kami
Ingin rasanya membantu suamiku untuk menghasilkan tambahan tapiii denvam keadaan aku yang hanya tinggal bertiga tidak mungkin aku meninggalkan anakku.
Pernah suatu hari di akhir bulan uangku tidak ada sepersenpun dengan posisi pempers anakku yang sudah habis, bingung harus gimana. Tak berapa lama aku di telfon oleh mama "Nak mama kirim uang buat anakmu yaa". Aku sangat berterimakasih kepada orang tua ku yang masih sangat peduli kepadaku meskipun aku sudah menikah, orang tuaku yang masih sering nanya tentang uang ku di akhir bulan. Aku tak pernah bilang bahwa uang ku telah habis karena aku tak ingin memberatkan orang tua ku lagi. Harus bagaimana aku membalas semua kebaikan orang tua ku.
Di samping itu aku tak lupa mengucapkan rasa syukur ku kepada Allah karena Allah telah mengatur semua hal-hal baik untukku. Masih banyak cerita tentang rezeki-rezeki yang tak terduga di berikan oleh Allah untukku.
Semua pernikahan pasti ada masalahnya. Masalah finansial, masalah keluarga,masalah tidak akur dengan ibu mertua atau kakak ipar. Tapi itu semua hanya ujian, harus kuat menghadapi semua ujian yang telah Allah berikan dan sabar dalam menghadapi semuanya, sampai pada akhirnyaaa, SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA.
Dan jangan pernah takut akan rezeki, karna sesungguhnya Allah telah mengatur semuanya, dan rezeki tidak akan pernah salah tuan.
