Mohon tunggu...
Rifda Hanun
Rifda Hanun Mohon Tunggu... Administrasi - Shalihah

Mahasiswa FKUI 2019

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Isu Kedokteran (Stem Cell)

19 Agustus 2019   22:01 Diperbarui: 19 Agustus 2019   22:11 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Serangan jantung karena menyumbatnya aliran darah pada jantung secara mendadak merupakan penyebab utama kematian dan penyakit di dunia.1 Pengobatan medis dan terapi yang ada hingga sekarang hanya dapat mengurangi kerusakan otot jantung dari penyumbatan aliran darah pada jantung, yang berkontribusi bagi patologi serangan jantung secara progresif. Oleh karena itu, terapi cell-based yang menggunakan stem cell multipoten atau dewasa telah dikembangkan hingga saat ini dalam rangka pendekatan terapi untuk mengembalikan fungsi jantung pada kasus serangan jantung. Namun, peneliti belum menemukan tipe sel optimal yang dapat digunakan secara efisien dalam regenerasi jantung yang aman. Dalam esai isu kedokteran berikut, akan dibahas potensi dari berbagai tipe stem cell multi poten dan pluripotent berdasarkan studi klinik dan preklinik.

Pro dari penggunaan stem cell dalam bidang medis adalah sistem imun yang rendah yang dapat menurunkan risiko penolakan. Sifat unggul kedua dari stem cell adalah memiliki fenotip sel yang stabil yang dapat menurukan risiko tumor. Pro terakhir dari stem cell adalah status metaolisme yang cukup rendah yang menaikkan taraf kelangsungan dari sel itu sendiri.

Kontra dari stem cell yang pertama adalah rendahnya potensi kardiogenik yang dapat menyebabkan semakin rendahnya tingkat regenerasi jantung. Stem cell juga mempunyai fungsi yang kurang optimal yang dapat mengurangi kemampuannya untuk mencapai fungsi pada tingkat tertentu. Stem cell juga memiliki potensi proliferatif yaitu kemampuan untuk tumbuh dengan memproduksi sel, jaringan, dan bahkan keturunan baru secara massal yang terbatas sehingga stem cell menjadi sulit untuk ditemukan atau dikembangkan.

Mekanisme perbaikan jaringan rusak melalui aplikasi stem cell terdiri atas dua jenis, yaitu diferensiasi stem cell dan produksi faktor pertumbuhan stem cell. Telah banyak studi yang membuktikan bahwa transplantasi stem cell seperti stem cell penyumbatan aliran darah jantung atau infark miokard mampu meningkatkan fungsi ventrikel dan mengurangi area infark sehingga dapat menghambat remodeling. Meskipun demikian, masih menjadi kontroversi apakah hal itu terjadi sebagai efek langsung dari diferensiasi atau karena penggabungan sel dengan kardiomiosit. Hal tersebut karena diperlukan sekitar 1 milyar kardiomiosit akibat infark yang dapat menginduksi gagal jantung.2 Di sisi lainnya, peningkatan fungsi ventrikel terjadi hanya dalam waktu 72 jam setelah transplantasi, terjadi sangat dini dalam proses regenerasi. Oleh karena itu, masih perlu pengkajian lebih dalam mengenai hal ini. Mekanisme perbaikan jaringan yang kedua yaitu melalui produksi faktor pertumbuhan sel terkait dengan masih adanya stem cell yang berada di jantung setelah 2 minggu implantasi. Hal itu mengarahkan pada hipotesis adanya peran sekresi sitokin dan faktor pertumbuhan dari  stem cell dalam proses regenerasi jaringan. Melalui komunikasi sel parakrin, sitokin, dan faktor pertumbuhan yang telah disekresikan stem cell, berperan dalam melindungi kardiomiosit dari apoptosis sel, menginduksi proliferasi kardiomiosit, dan merekrut stem cell kardiak yang telah ada.

Metode aplikasi stem cell yang umum digunakan ialah melalui pendekatan transvaskuler yang cocok untuk terapi infark yang akan mengantarkan jumlah sel dalam jumlah besar menuju area jejas. Sel diantarkan menuju lumen sentral melalui instalasi balon kateter dalam memaksimalkan waktu kontak antara sel dengan sistem mikrosirkulasi arteri yang terkait area infark. Teknik itu mudah dilakukan dalam waktu kurang dari sejam dan dapat membuat sel bertahan di area infark. Metode aplikasi stem cell dengan injeksi langsung ke area infark sulit dilakukan karena memerlukan operasi terbuka di dada. Metode aplikasi intravena lebih efektif karena dapat mencapai jaringan dan pembuluh di sekitar area infark. Sel tidak hanya mencapai area infark saja, namun menjangkau area yang mengalami jejas  sebelumnya  dan  tidak  terdeteksi  radiogram, sehingga dapat mencegah masalah yang mungkin timbul di masa depan di area tersebut.

 Penanganan infark miokard akut tidak hanya terbatas pada terapi konvensional dalam melakukan reperfusi namun regenerasi miokard yang telah mengalami kerusakan irreversibel. Regenerasi miokard dilakukan untuk mencegah gagal jantung dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas hidup pasien. Usaha tersebut dicapai melalui aplikasi stem cell. Jenis stem cell yang paling banyak digunakan pada terapi infark miokard ialah stem cell derivat sumsum tulang. Hal tersebut disebabkan oleh aplikabilitasnya yang tinggi, tidak membutuhkan ekspansi secara in vitro, dan mampu berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel. Metode aplikasi yang paling sesuai ialah melalui pendekatan transvaskuler. Meskipun demikian, masih perlu dilakukan studi yang mendalam terkait optimalisasi terapi stem cell di masa yang akan datang.2

Peneliti sedang memanfaatkan stem cell dalam dua fungsi penting untuk meningkatkan kesehatan jantung. Pertama, mereka mengolah stem cell menjadi "heart muscle in a dish." Jika pasien memiliki faktor genetik dari penyakit jantung, stem cell yang sudah berkembang menjadi otot jantung yang juga akan menerima penyakit tersebut dan otot jantung tersebut juga dapat digunakan untuk meneliti pengobatan medis baru. Kedua, stem cell juga membuka jalan untuk menggantikan jaringan jantung yang rusak. Dengan terapi sel, peneliti berusaha agar dapat mengobati dan menggantikan  kerusakan jaringan jantung yang dapat disebabkan oleh serangan jantung.3

Adult stem cell merupakan gold standard dalam pengobatan regenerasi. Di akhir tahun 2012, lebih dari satu juta pasien dari seluruh dunia yang sudah menerima transplan adult stem cell hanya untuk penyakit hematopoietik, dan penggunaan klinis dari adult stem cell telah meningkat secara drastis.4 Ini menunjukkan bahwa perkembangan adult stem cell atau multipoten atau dewasa sudah berkembang dengan pesat dan memiliki berbagai peran yang bermanfaat dalam bidang medis.

Daftar Referensi:

Liao SY, Tse HF. Multipotent (adult) and pluripotent stem cells for heart regeneration. Stem Cell Research & Therapy. 2013;4(151).

Amin HZ. Terapi stem cell untuk infark miokard akut. E- Journal Kedokteran Indonesia [Internet]. 2013 Nov 07 [cited 2019 Aug 19].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun