Lamongan – Pandemi Covid 19 di Indonesia sudah berlangsung dari pertengahan bulan Maret lalu, hingga bulan Oktober ini jumlah kasus positif masih mengalami pertambahan, akan tetapi angka sembuh juga terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Jika dilihat dari segi Demografi, pada saat ini angka populasi terus mengalami peningkatan yang tidak bisa terdeteksi.
Angka pengangguran menjadi salah satu masalah yang terjadi disetiap daerah, tingginya kasus PHK yang mencapai angka 5,000 membuat angka kehilangan pekerjaancukup tinggi, termasuk di kabupaten Lamongan. Berdasarkan data yang ada, Â jumlah pengangguran di Lamongan pernah mencapai angka 25.000 orang. Yang mana jumlah tersebut merupakan jumlah pengagguran 4 persen dari penduduk Lamongan. Tidak hanya itu angkatan kerja di Lamongan mencapai 621.200 jiwa, yang mana menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 633.070 jiwa.
Jika pemerintah masih melakukan pembatasan sosial saat masa pandemi ini, pastinya angka pengangguran yang ada di Lamongan maupun derah yang ;ain juga akan mengalami peningkatan setiap harinya. terlebih banyak para migrasi yang balik ke kampung halaman  Lamongan karena kehilangan pekerjaan ditempat mereka bekerja juga bisa menambah angka kasus pengangguran pada daerah.
Berbagai cara pastinya akan dilakukan dalam menurunkan angka pengangguran. Pemerintahan kabupaten Lamongan juga terus berupaya dalam menurunkan angka pengangguran yang ada di Lamongan, dengan membangun Balai latihan Kerja (BLK) guna memberikan keterampilan kepada masyarakat dengan diharapkan akan memberikan keterampilan kepada masyarakat dalam meyiapkan diri untuk terjun ke dunia pekerjaan.