Mohon tunggu...
Amaliya
Amaliya Mohon Tunggu... Penulis - 🔜S.Ak

Hanya Manusia gabut yang berusaha produktif,

Selanjutnya

Tutup

Money

Siapkan Rencana Spin Off 2020, AXA Mandiri Susun Berbagai Strategi

8 Desember 2019   00:05 Diperbarui: 8 Desember 2019   00:10 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh: Rif'atul Amaliya, Robiatul Auliyah, SE., MSA.

Asuransi semenjak tahun-tahun sebelumnya telah dikenal oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Karena tanpa di sadari dengan asuransi mereka telah menyiapkan masa depan yang lebih baik. Terutama asuransi syariah, tampaknya di Indonesia telah menunjukan tingkat pengembangan yang pesat, dilihat dari semakin banyaknya nasabah yang memilih untuk menggunakan jasa asuransi syariah jika dibandingkan dengan asuransi umumnya. 

Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di website resminya, aset asuransi syariah pada tahun 2018, sampai pada angka 41,96 triliun.Tingginya angka tersebut didominasi oleh produk asuranasi jiwa syariah, jumlah yang dikontribusikan oleh produk asuransi jiwa syariah mencapai angka 34,47 triliun. Itu artinya aset yang ditargetkan pada tahun ini setidaknya bisa menembus hingga 48 triliun. 

Deputi Komisioner Pengawas INKB II OJK Mochammad Ihsanuddin memandang bahwa target tersebut memang cukup optimis jika dilihat dari segi pertumbuhan aset perasuransian syariah. Sementara pada akhir maret 2019, data aset asuransi syariah yang dicatat oleh OJK telah mencapai 43,43 tiriliun.
PT. AXA Manadiri ialah salah satu dari banyaknya perusahaan asuransi jiwa yang didirikan pada tahun 1991, namun setelah melewati perjalanan panjang, ditahun 2004 nama perusahaan berubah menjadi AXA Mandiri yang merupakan perusahaan patungan antara AXA dengan Bank milik Negara yakni Bank Mandiri. Masuk dalam naungan dan pengawasan OJK, membuat AXA Mandiri sudah tidak perlu diragukan lagi.


Dilihat dari kondisi ekonomi tahun 2019 yang diharapkan lebih baik dari pada tahun sebelumnya. perusahaan asuransi menilai jika tahun 2019 merupakan tahun yang baik untuk pertumbuhan premi pada setiap nasabah yang dimiliki oleh AXA Mandiri, Target pertumbuhan premi pada nasabah diharapkan bisa tumbuh diatas 10%. Beberapa produk baru selain  asuransi kesehatan juga dimunculkan untuk menyokong target tersebut. Sedangkan sasaran yang dibuat objek ialah nasabah yang memiliki nilai premi diatas Rp 100 juta, tawaran kemudahan serta baragam fasilitas berobat dirumah sakit baik di dalam ataupun di luar negeri menjadi momok utama dalam sasaran target.


Sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang setiap hari semakin berkembang. PT. AXA Mandiri telah menyiapkan rencana bisnis pada tahun 2019 ini.  Menurut Henky Oktavianus selaku Director of In Branch Channel AXA Mandiri, menjelaskan "jika nantinya AXA Mandiri akan memperluas portofolio produk yang disesuaikan dengan kebutuhan perlindungan disetiap tahap kehidupan masyarakat". Solusi perlindungan yang sesuai dengan tahapan kehidupan masyarakat diharapkan agar nantinya AXA Mandiri menjadi semakin dekat  dengan masyarakat, dan menyadarkan masyrakat awam bahwa asuransi syariah bukan hanya untuk kalangan muslim saja, namun untuk semua kalangan, dikarenakan dalam asuransi syariah menjamin keamanan serta kebebasan dari riba dan segala sesuatu yang tidak diperbolehkan dalam islam. 

Oleh karena itu dengan adanya pendekatan tersebut AXA Mandiri dapat meningkatkan inklusi keuangan. Kemudian, pendekatan kedua yang dilakukan oleh AXA Mandiri ialah menyingkronkan layanan yang diberikan dengan apa yang masyarakat butuhkan, salah satunya  ke arah digitalisasi, disebabkan meningkatnya penggunaan aplikasi mobile banking dan internet banking. Itulah yang menjadi tantang tersendiri bagi AXA Mandiri untuk mengembangkan digital untuk menjangkau nasabah.


Untuk itu AXA Mandiri mulai menyusun rencana bisnis ditahun 2020 salah satunya ialah AXA Mandiri siap untuk melakukan Spin off dengan induknya. Namun menurut Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G Kusuma mengatakan jika keputusan itu masih dikaji lebih mendalam, perusahaan juga perlu mempertimbangakan waktu yang tepat untuk merealisasikan rencana pemisahan usaha ini, dengan melihat pertumbuhan asuransi syariah pada akhir tahun ini. Dikarenakan untuk melakukan pemisahan usaha perusahaan harus memiliki modal yang culup untuk menopang kelangsungan kinerja. Serta menilai kondisi segemen pasar terlebih dahulu, benar-benar menelaah sebenarnya potensi bisnis yang ada itu seperti apa, sehingga PT AXA Mandiri mampu mengendalikan perusahaan secara mandiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun