Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Rahasia Ibu

27 Oktober 2019   07:27 Diperbarui: 27 Oktober 2019   07:45 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rahasia ibu merawat meja makan. Tangan luput dari duri ikan. Disiramkan kasih sayang. Seluruh selera berkuah memiliki rumah . Di tenggorokan menjalar kisah. Setelah menjejak lidah. Cerita tak terlupakan. Syair-syair berlompatan. Paku-paku luka rindu. Melobang kenangan.

Rahasia tangan ibu. Memiliki seribu bumbu. Dialah sungai tak habis. Direnangi antara ragu batu, dan resah tuju. Di jemari menggaris arah. Aku melarut kota. Hatiku rumpun sawah.

Rahasia ibu. Rahasia tanpa palsu. Tangan ibu menjejak waktu.

Plb, 19

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun