Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jailangkung

23 September 2019   12:32 Diperbarui: 23 September 2019   12:40 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: kapanlagi.com

Beberapa hari setelah itu, orang kampung heboh karena kehilangan Ris, Satia dan Jaja. Mereka mencari ketiga lelaki itu sampai ke tengah hutan. Alangkah terkejutnya mereka tatkala menemukan Ris, Satia dan Jaja, pingsan di seberang jailangkung.

"Pak Sancang, ini orang itu."

Pak Sancang kemudian membangunkan tiga lelaki pingsan itu. Ketika mereka tersadar, mereka pingsan lagi manakala melihat siapa yang ada di hadapan mereka. Kelak setelah meraka sadar,  dan sudah berada di kampung, tahulah mereka bahwa yang dikabarkan meninggal beberapa hari lalu itu bukanlah Pak Sancang, melainkan istrinya.

Sejak saat itu seluruh warga kampung dilarang lagi bermain dengan jailangkung. Tapi, orang tak tahu, Pak Sancang sering memanggil istrinya setiap malam Jum'at kliwon, dengan mediator jailangkung.

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun