"Maksudku, aku ingin menitipkan putriku ini. Kau bawa dia ke Medan. Mau ke tempat Uwaknya. Bisa, kan! Aku percaya kepadamu," ucap ibu itu.
Ucok mengangguk pasti, tak perlu ditanya dua kali. Dia malahan tak sadar, saking gembiranya, hari itu mereka makan-makan. Semua yang sedang ada di Lopo Sapangek, dibayarnya juga.
Tak perlu hitungan bulan, kau sudah bisa mengucapkan selamat menempuh hidup baru kepada Ucok Bin Marucok dan Fatimah Binti Barkah. Itulah balasan uang lima ribu lecek yang puluhan tahun lalu Ucok gadaikan karena hati yang tulus. Yah, pemberian itu terkadang makbul bukan karena nilai yang banyak, tapi ketika kita menyerahkan sesuatu untuk maslahat orang lain, sementara kita sangat amat membutuhkannya.
---sekian---