Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bangkai

19 Juli 2019   09:26 Diperbarui: 19 Juli 2019   09:39 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

"Bagaimana apanya?"

"Arisan!"

"Aku juga bingung!"

Arisan batal diadakan di dalam rumah. Alternatif lain arisan pindah ke kebun belakang. Meskipun sedikit bau sampah, tapi lebih baik ketimbang bau bangkai. Bu Miun yang kebelet buang air besar pun, memilih pulang ke rumahnya karena tak tahan bau bangkai di kamar mandi.

Sementara acara nonton bola bareng pun batal. Semua memilih menonton bola di tivi rumah masing-masing. Dan aku terpaksa ke warung Mijan, nebeng nonton. Rumah kami kosong. Minah pulang kampung. Istriku mudik ke rumah mertua. Milsa menginap di rumah temannya. Tinggal aku yang harus menjaga rumah malam ini. Bukan di dalam, tapi di teras.

* * *

"Eh, Jeng. Bu Broto kok malah tambah payah, ya?" celetuk Bi Dewi, teman-istriku. Sore-sore memang sering mereka habiskan di teras rumah kami. Apalagi kalau bukan sekadar minum teh dan icip-icip cemilan, dan tentu saja ngerumpi habis habisan. Terkadang aku yang sedang menonton televisi, gatal ikut bicara juga.

"Iya, Jeng! Tau tidak, pelitnya minta ampun! Sombong pula, ogah gabung kita-kita." Itu suara istriku.

"Dan lakinya?"

"Wah, sama saja! Ada kerja bakti, selalu mengurung diri di rumah. Ada sih ngeluari makanan atau minuman. Yah, makanannya murahan! Minumannya air putih!"

Di hari lain, bila malam sudah menjelang, aku dan teman-teman yang sedang senggang, suka juga mengumpul di rumah ini. Terkadang memilih di teras. Kalau lagi hujan, atau banyak nyamuk, atau ada acara bagus di tivi, kami memilih ke ruang tamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun