Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Masih tentang Sekolah Baru untuk Anak Kami

16 Juli 2019   07:14 Diperbarui: 16 Juli 2019   11:31 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nak, kalau kau ingin memetik bintang di langit, kami tak punya galah panjang menjoloknya. Kami hanya menyerahkan pagi sebagai tangga, kau susun sedepa demi sedepa, tentang kisah lama makhluk berbudi, atau pelajaran baru dari guru baru, bagaimana memoles embun yang masih betah di daun, jatuh ke tanah, seperti menggambar tiada, tapi sebenarnya sedang bekerja menumbuhkan kecambah masa.

Nak, kami hanya bisa membantumu memacul ladang, meski pohon para tertipu harga atas usaha, getah di pasaran bingung memilih seragam sekolah  atau asap di dapur, lebih penting mengisi kepala atau perut, kau sengaja melupa bekal, bekal ilmu lebih penting ketimbang selera perut.

Nak, kami tak memiliki harta yang bisa mewarnai langit, tapi kami memiliki awan menghitam, yang setiap waktu bisa pecah menjadi hujan kasih mengalirmu. Biarlah harga-harga bertarung di pasar, asal harga dirimu kekal selama nyawa mengayom badan, menjaga laci negara kelak tak jebol, karena kau alpa tatakrama bangsa bermartabat.

Kami tak ingin memberi galah instan, kalau saja bintang jatuh pecah ke tanah. Kami yakin kau istiqomah, sedepa demi sedepa, menyusun tangga, saat tangga pertama, kami inginkan guru kau gugu dan tiru. 

Kami sematkan kata merdeka dari kebodohan naluri, dan akal yang membuatmu bisa membaca dunia. Sesungguhnya kasih itu berwarna.

Harisekolah, 072019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun