Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

100 Kata 100 Pohon Cinta

20 Juni 2019   12:47 Diperbarui: 20 Juni 2019   12:54 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: pixabay

Aku  lupa menanam 100 tunas di hatimu. Seharusnya aku berhasil menjadi batang penyangga cita, dahan dan ranting mengajari daun menyapih putik menjadi buah cinta. 

Padahal aku ingin menumbuhkan 100 pohon cinta yang memagar senja, agar aku bisa menghirup oksigen. Tapi aku hanya bisa membakar ribuan batang karbon  yang memayung telaga rahmat. Apakah aku wajar mencinta? Mudah bagiku mengatakan cinta. Sulit bagiku mendapatkannya.

Seharusnya ketika kau katakan senja semakin menua, kita sedang menikmati semburat jingga. Anak-anak menggapai mimpi 100 harap, melabuhkan jutaan terima kasih dari air mata, yang menyerap suka.

100 kata itu belum berhasil kujadikan 100 pohon cinta, liang luka semakin nganga.

---

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun