Aku tahu gerimis merawat ingin pada dingin yang mungkin berpaling, tapi kehilangan marka  seringkali membuat alpa, di jendela aku melihat dunia, pada taman aku betdusta, surat-surat yang membawa kepulangan, aku tersesat noda.
Ini kali aku si  jalang  pulang, terlalu sibuk menggembung uncang, perigi tempat membasuh rindu, telah pupus dari ingatan, aku seakan ingin itu terlupa. Tujuan semakin kabur pada rindu yang lamur.
Kukirimkan maaf pada burung senja, semoga malam tak membuat silap, biarkan aku unggun menghangatkan rindu. Ketika hujan turun lagi, diam-diam meralat mimpi kepulangan.
Ujunglupa062019