Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merayu Pohon pada Ranggas Aku Bernaung

9 Juni 2019   06:50 Diperbarui: 9 Juni 2019   06:53 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

Merayu pohon meranggas di belakang rumah, aku kehilangaan teduh dusun, dari debu-debu pengganjal mata, aku selalu lupa menyimpan oksigen, saat pagi membuka jendela, embun sisa malam tak sempat singgah meretas daun, rindu ini menggulung.

Seperti hati-hati meranggas, tak ada sisa humus pupuk persahabatan, tanah liat, tanah gurun, semua menanam lalang, pada daunnya berharap naung, ketika serakah digaung, kesejukan dilarung.

Bersama memupuk jalan, tumbuh cepat membunuh tanah, larut pula kenangan pada genang lumpur, genang air hujan tak punya jalan, liar nian mencari korban.

Mengurung akar, pada gulung ajar, tak hendak belajar, ketika makar hujan, membiarkan amarah ditakar, melulu terbakar, di lamun liar.

Ujungakar062019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun