Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Kehilangan Itu Menghadirkan

3 Juni 2019   03:35 Diperbarui: 3 Juni 2019   04:25 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

Saat kehilangan menepi di dinding Masjid, orang larat pada kepulangan, meralat ketakutan akan pertemuan, meski kehilangan itu medustai kepulangan, ketika tanah memutus kecintaan permukaan, dan dia rindu memeluk kedalaman.

Seharusnya kehilangan adalah saatnya kita menghadirkan, pesta pora akhirat yang mengokohkan tiang Masjid, sehingga tak ada sekat akan kepulangan, pada candu dunia memabukkan.

Harus berani memutuskan hiruk-pikuk kedustaan, ke cangkang kebenaran, monopoli keadilan, pada tiang gantungan, yang membuhul matinya arti kehidupan, bagi jelata yang angkat kaki sebelum bayangannya bisa memastikan.

Kehilangan itu saat menghadirkan, selalu fobia atas doktrin khilafah, karena sejatinya khilafah itu perwujudan dari kemurnian jati diri dari para khalifah, menyabur benih kebaikan, membaikkan wajah dunia sebagai sahabat, yang tak pernah melukai arti kesetiaan.

Aku hanya ingin menjadi khalifah, mengajakmu mematri kepastian, bahwa kehadiran itu selalu menyamai langkah yang tak risau akan kehilangan, karena kehilangan terkadang menikam kepulangan, dan penghadiran akan menstimulus bahwa setiap hela itu tetap bisa dieja keimanan membaja dada, menjaga kecintaan merawat jiwa.

Ujungpertemuan062015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun