Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

The Power of UAS Mendongkrak Jumlah Pendukung Prabowo

13 April 2019   14:18 Diperbarui: 13 April 2019   17:37 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : www.republika.co.id

Seorang kompasianer bertanya apakah saya berniat menulis tentang pertemuan UAS alias Ustadz Abdul Somad dan capres Prabowo di salah satu tv swasta yang selalu peduli akal sehat?  Saat itu saya hanya menyatakan akan menulis soal UAS di Kompasiana, dan akan membahas sedikit pertemuannya dengan capres Prabowo.

Pertanyaan kompasianer tersebut menggelitik saya, bahkan setelah membaca tulisan tentang pertemuan UAS dan Prabowo berseliweran di Kompasiana dengan berbagai sudut pandang. Hal itu menyadarkan saya pernah dibagi istri di WA, sebuah video tentang pertemuan dua tokoh tersebut. 

Terus terang saat membuka video mereka ada yang berdesir di dalam dada. Bahkan mungkin ada yang menganggap ini lebay, saya terharu hingga berlinangan air mata. Saya pikir ini wajar, kompasianer lain malahan memberitakan bahwa orang sekelilingnya meneteskan air mata saat menonton video tersebut.

Lebih sebulan lalu saya mendukung Prabowo-Sandi mutlak karena ingin ganti baju, asbab baju yang lama sudah sangat tak nyaman. Kali ini keyakinan akan sosok, khususnya Prabowo, bahwa tak ada keraguan saya akan mencoblos sosok ini dengan pasangannya pada tanggal 17 April 2019.

Baca juga : https://www.kompasiana.com/rifannazhif/5c6d5439aeebe1576865195a/kenapa-saya-memilih-prabowo-sandi

Bagi saya ini ibarat game. UAS telah memberikan tambahan tenaga cukup signifikan kepada Prabowo. Saya memprediksi akan banyak suara yang akan berpindah, tentunya ke paslon 02. Lagi lagi mungkin ini dianggap pembaca lebay. Tapi kalau anda berada di dalam lingkungan agama Islam, tidak dapat tidak anda harus mengamini.

Bagi umat Islam UAS bukan sekadar ustadz biasa. Dia disamakan jamaah seibarat paus bagi Kristen Katolik. Apa yang keluar dari mulut UAS terkadang niscaya. Begitulah yang tertanam di dalam benak jamaah.

Jangankan pro paslon 02, sebetulnya pro paslon 01, bahkan terang terangan sangat ingin UAS condong sedikit saja ke pihak Jokowi. Karena diyakini, prestise yang didapat akan merangkak naik. Bahkan mendongkrak level elektabilitas semakin tinggi. Hal ini tak dapat dibantah, begitu banyak meme meme di dunia maya yang menyatakan UAS mendukung paslon 01 dengan simbol telunjuk jari yang dia acungkan ke atas. Padahal acungan satu jari telunjuk maksudnya agar memantapkan sekaligus menggaungkan bahwa Allah itu ahad, esa, satu; Lailahaillallah.

UAS memang tak pernah mengucapkan akan mendukung ini itu pada saat ceramah. Tak hanya pendukung paslon 02, bahkan pendukung paslon 01, berharap dia mencetuskan sepatah kata yang mengarah ke salah satu paslon jagoannya. Tapi anda harus kecewa karena itu tak pernah tercetus dari mulut UAS.  Dia bebas, tak punyak blok, non partai. Di berprinsip dari dulu tetap menjadi suluh umat agar tahu jalan pulang.

Kendati demikian, meski ada fitnah itu settingan panitia, setiap UAS akan ceramah selalu diawali tembakan ke atas ( anda faham bagaimana simbol menembak, kan?).

Lebih lucu lagi, ketika ceramah di suatu kota, UAS, mungkin maksudnya menyerempet persoalan dimadu (poligama), mengatakan, "Jamaah di sini tak suka satu, tapi dua." Sontak jamaah beryel yel 02. Hal ini membuat UAS kikuk dan cepat kembali ke benang merah ceramah.

Sekadar informasi, pada saat ceramah di suatu kota itu, mikrofon UAS sedikit bermasalah. Buru-buru panitia memberikan satu lagi mikrofon, hingga terlontarlah ucapan yang mungkin awalnya niat melucu. Jamaah menanggapinya menjurus salah satu paslon.

UAS memang selalu menghindari mengucapkan kata-kata partai, nama, golongan dan lainnya. Tapi, bagi yang menyimak ceramah UAS dengan baik, kata kata ustadz kondang ini selalu bertangkai, yakni "Pilihlah yang membela agama Allah SWT."

Keputusan saya semakin menguat setelah pertemuan UAS dengan Prabowo akan mencoblos paslon 02 karena sebab-sebab berikut ini :

Pertama, karena UAS mau bertemu empat mata dengan Prabowo, meski yang melihat lebih dari empat juta orang.  Sinyal ini menunjukkan UAS respek terhadap Prabowo.

Kedua, cerita  tentang pertemuan UAS dengan ulama yang tersembunyi, tapi memiliki mata bathin, membisikkan nama "Prabowo" kepadanya.  Mungkin bagi orang yang belum mengetahui, menganggap ucapan UAS itu hal biasa. Tapi, bagi umat Islam, efek kejutnya amat besar. Umat Islam sangat mempercayai karomah. Umat Islam begitu hormat dengan ulama ulama tersembunyi dan memiliki mata bathin

Maka itu, kendati preman kelas wahid sekalipun akan bergetar ketika itu muncul dari mulut ulama ulama yang memiliki mata bathin. Bila ucapan langsung dari mulut UAS saja bahwa akan mendukung Prabowo bisa membuat berpaling. Apalagi dari mulut para ulama yang memiliki mata bathin. Pendukung yang semula ngotot mendukung paslon 01 saja bisa berpindah ke paslon 02. Wajar, meski mungkin dianggap hoaks, banyak yang eksodus dari paslon 01 ke paslon 02. Dan itu terjadi setelah pertemuan UAS dan Prabowo. Sekali lagi, orang yang memiliki karomah, akan selalu membuat kagum. Mereka yang memilki mata bathin saja memilih Prabowo, mengapa kita yang masih buta bathin, enggan memilihnya?

Ketiga, pemberian hadiah atau buah tangan tasbih dan minyak wangi dari UAS kepada Prabowo, bukan tidak memiliki arti tersembunyi. Pilosofi di dalamnya sangat kental. Perkiraan saya, tasbih dan minyak wangi itu selain hadiah, juga simbol bahwa UAS berharap semoga Prabowo mengemban tugas presiden dengan amanah

Tasbih menunjukkan bahwa Prabowo diharapkan tidak lupa kepada Allah. Bahwa setiap kesenangan dan kesusahan itu berasal dari Allah dan dikembalikan kepada-Nya.

Setelah berada di jalur Allah, maka dengan minyak wangi menunjukkan bahwa Prabowo Insya Allah mampu mewujudkan negara yang adil makmur. Hingga namanya harum bagi rakyatnya. Dan menjadi harum pula negara Indonesia di mata dunia. 

Intinya, meskipun UAS hanya ustadz pedalaman, tapi dia telah haqqul yakin memberikan (pilosofi) mandat ke Prabowo lima tahun ke depan. Itulah mengapa semakin mantap saya memilih paslon 02. Belum mau berpaling? Mari....

-----

Terima kasih, Mbak Jora.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun