Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Deru Debu I

2 Januari 2019   16:45 Diperbarui: 14 Januari 2019   16:53 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dasar badak!" gerutu Sujak. Dia menghidupkan tape demi menyaingi dengkur Lobe. Saat itulah Kyai Ali mengatakan rencananya.

"Bang! Nanti di perbatasan antara kampung dan jalan provinsi, Abang melambatkan laju mobil, ya?"

"Kenapa? Ada yang mau ikut?"

"Ada!" Kyai Ali mengucek-ngucek matanya.

"Perempuan?"

"He-eh!"

"Istrimu?" Wajah Sujak berubah masam. "Istri kok diajak-ajak. Bikin susah lagi. Lagian kalian kan baru mempunyai anak!"

"Bukan istriku!"

"Jadi...."

"Adalah!"

Wajah masam Sujak berubah sumringah. "Ah, kau ini. Cepat sekali mengerti selera abangmu." Dia bersiul-siul sambil mengetuk-ngetuk kemudi dengan jari telunjuk.

---

(Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun