Mohon tunggu...
Rifan Bilaldi
Rifan Bilaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Yuk! Tingkatkan kualitas pendidikan dan mengenal serta belajar bahasa Indonesia untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Problematik Absensi

13 April 2021   10:46 Diperbarui: 13 April 2021   17:23 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen olah pribadi

Kehadiran merupakan suatu hal yang terpenting ketika di dalamnya ada sebuah perkumpulan, ada banyaknya orang, untuk melakukan sebuah hal yang berkenaan dengan pertemuan, perjamuan, atau yang berkaitan dengan instansi tertentu.

Kehadiran pun kini sudah terpatri oleh aturan-aturan yang menaungi tanggung jawab sebuah instansi-instansi tertentu, seperti pemerintahan, perusahaan, lembaga, organisasi, sekolah, bahkan sampai ke yang terkecil yaitu rapat RT.

Jadi, kehadiran sudah menjadi suatu konsumsi  publik dalam segala kegiatan.  Anda datang ke acara hajatan atau kondangan saja, tentunya Anda diharuskan mengisi daftar hadir. Sebab, kehadiran merupakan sebuah simbol bahwa wujud Anda ada di tempat yang Anda datangi.

Lantas, kalau tidak ada, ya, berarti diri Anda tidak hadir atau tidak menghadiri sebuah acara, kegiatan, atau kewajiban Anda dalam suatu instansi. Kesalahan mengatakan hadir dan tidak hadir menjadi suatu problematika yang frekuen.

Mendengar kata kehadiran atau mengisi daftar kehadiran, saya sering mendengar kebiasaan yang bertolak belakang dengan esensi kata itu sendiri, seperti "eh lo udah isi absensi belum? Atau lo udah absen belum". 

Sebenarnya sudah lama benak saya terpatri kata 'absen atau absensi' sebagai bentuk kehadiran. Saya sering mengatakan kepada teman saya pada saat mengatakan 'isi absen' dan saya menjawab 'mengapa gue harus isi absen? 'Kan gue hadir'. Seketika teman saya sedikit melamun dan langsung menjawab 'yaudah dah nih isi aja'. Saya ambil kertasnya dan tertulis 'DAFTAR KEHADIRAN'.

Setelah membaca subjudul kertas tersebut, di mana letak daftar ketidakhadirannya? Inilah sering terjadi problematik absensi. Mengatakan absensi sebagai makna kehadiran merupakan sebuah tendensi kebiasaan yang mengakar sejak bertahun-tahun, bahkan sudah digunakan sejak saya masih SD.

Problematik absensi terjadi karena kebiasaan yang tidak mengetahui arti sesungguhnya kata tersebut. Kata absensi memiliki antonim yang jarang orang gunakan, sebagian sudah ada yang tahu. Namun, tetap mengatakan absensi. Antonim kata absensi, yaitu presensi.

Absensi yang sering Anda, kerabat Anda, saudara Anda, sanak keluarga Anda katakan memiliki definisi ketidakhadiran dan absen berarti tidak hadir atau tidak masuk. Jika, Anda disuruh mengisi absen oleh teman Anda, berarti Anda diminta untuk mengisi ketidakhadiran atau Anda tidak masuk.

Anehnya lagi, diminta isi absen dan Anda menceklisnya. Hal ini menandakan sebuah problematik absensi yang frekuen, yaitu hal yang bertentangan. Kalau tidak hadir berarti disilang, hadir berarti diberi tanda centang.

Jadi, kalau absen (tidak hadir/tidak masuk) Anda isi centang sebagai bentuk hadir dan ketika ada yang tidak hadir (absen) Anda isi silang. Lantas, di manakah kegunaan kata presensi (kehadiran)? Hal ini menjadikan problematik absensi ini sebagai bentuk kontradiksi yang tidak mudah dihilangkan karena lahir dari kebiasaan atas ketidaktahuan.

Anda biasa mengatakan Absensi? Absensi membuat Anda pusing? Ubah saja keraguan Anda dalam menyebut 'isi absensi' sebagai kehadiran dengan 'isi daftar hadir'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun