Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menghitung Gelap yang Masih Membagi Cahaya

9 April 2020   21:19 Diperbarui: 9 April 2020   21:29 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

tak pernah terbayang, begitu cepat urat waktu beku, banyak asa yang tergulung hama, haruskah derai hujan di luar sana, aku persembahkan pada masa di rumah, karena semua pasti pernah kalah, tapi banyak yang tetap berjalan,  guna kaki untuk menempuh, sampai nadir pasti, ketika kau tak bisa lagi meniup mimpi, menerbangkan ke mana hendak.

liihatlah matahari tak pernah cemberut, dia tabah menggiring arah, agar tak buta dan sesat tuju. 

lihatlah bulan tak hendak mengurung, keindahan tetap dibagi, agar kau bisa menikmati hitam, memapah nelayan pada hitam, sebelum hujan membenamkan.

bicaralah aku kuat, selama syair-syair masih bisa beriak dari liang-liang dalam yang terkadang lupa memiliki jiwa betapa.

0904

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun