Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Laga Ayam

10 November 2019   22:16 Diperbarui: 10 November 2019   22:20 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dari Karen Arnold

Si ibu yang sedang asyik di dapur, langsung bertanya, "Ada apa, Amar?"

"Ngg, Amar mau tanya, Osom di mana, Bu?"

"Kau pikir di mana? Ya, di dalam kualilah. Mau ibu jadikan kari. Ketimbang mati, kan sayang!"

Amar seperti mendengar petir di siang bolong. Kasihan Osom, sudah kesakitan dilaga, ibu Amar pun memasaknya. Bagaimana cara anak ini meminta maaf kepada Osom?

Ibu jatuh kasihan melihat anaknya meneteskan air mata. Si ibu mengatakan Amar ada di gudang agar bisa istirahat tanpa diganggu ayam lain.

"Ayahmu sudah mengobatinyan," kata ibunya. Ayah Amar memang bisa mengobati patah tulang. Hanya saja untuk manusia. Apakah dia bisa mengobati kaki ayam yang patah?
Amar tak peduli. Dia berteriak suka-cita. Dia berjanji kepada ibunya tak akan melaga ayam lagi.

GCP, 101119

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun