Mohon tunggu...
Muhammad Rifai
Muhammad Rifai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Hilang Pekerjaan Imbas Pandemi, Kini Pria Ini Sukses Membuka Kedai Kopi dan Membantu Perekonomian Petani Kopi Paseban

26 Januari 2021   15:11 Diperbarui: 26 Januari 2021   16:11 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kang Epul, pemilik kedai sedang membuatkan kopi pesanan pengunjung (sumber foto: instagram warmak holik).

Seiring berjalannya waktu dan seringnya sharing dengan banyak petani kopi paseban ia mulai bekerjasama dengan salah satu temannya untuk menampung kopi dari para petani hingga memprosesnya menjadi kopi siap konsumsi (roasted bean).

Dengan semangat ingin memberdayakan potensi yang ada, ia tidak menyediakan olahan kopi dari luar dengan dalih supaya mengangkat eksistensi kopi asli Paseban.

Selain menjual dalam olahan kopi siap minum di kedainya, ia pun menjual dalam bentuk biji kopi utuh. Dengan kisaran harga Rp.50.000 s/d Rp.55.000 untuk kopi green bean/250 gram dan Rp.75.000 s/d Rp.80.000 untuk kopi roasted bean/250 gram.

Tercatat, akumulasi konsumsi kopi di kedainya dalam kurun 1 bulan bisa menghabiskan kopi hingga 5 kg lebih atau 10 sampai dengan 25 kg jika ditotal dengan penjualan biji kopi utuh diluar kedai.

Suasana kedai dimalam hari (sumber foto: instagram warmak holik).
Suasana kedai dimalam hari (sumber foto: instagram warmak holik).

Untuk menu, pemilik sangat terlihat ingin menghadirkan kearifan lokal daerahnya. Berbagai olahan hasil bumi paseban ia tawarkan, seperti pisang goreng/rebus, ubi goreng/rebus dan lainnya. Ditemani dengan segelas kopi tubruk khas Paseban sangat nikmat ditambah  dengan susana kedai yang sejuk cenderung dingin hingga panorama kedai menghadap ke kota ciawi yang terlihat diapit pemandangan dua gunung indah, Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak.

Menyadari target marketnya banyak dari kalangan milenial ia pun menyuguhkan varian menu yang akrab bagi kalangan muda. Seperti nasi goreng, kentang goreng, sosis bakar, roti bakar dan kudapan manis lainnya. Untuk varian menu kopi di kedainya ia mengahdirkan kopi tubruk, V 60, japanese hingga kopi susu dan minuman non kopi lainnya.

Dengan dibantu rekannya, Wawan (19) mereka bisa melayani pengunjung dengan kapasitas kedai 20 sampai dengan 30 pengunjung. Kita bisa menikmati berbagai varian menu dan suasana yang asri dengan harga yang sangat terjangkau, rating harga mulai dari Rp.7.000 hingga Rp.20.000.

Lokasi kedai yang satu arah dengan wisata Curug Cibulao, Villa-villa dan Kampung Budaya Sunda membuat keuntungan tersendiri bagi mereka. Banyak dari pengunjung yang singgah dan ingin menikmati Kopi Paseban sembari akan ataupun telah berkunjung ke tempat-tempat tersebut. Jika ingin berkunjung anda bisa mencari dengan bantuan google maps ataupun informasi lengkap terdapat di instagramnya @warmak_holik.

Satu hal yang akan mencuri perhatian dan cukup nyentil ialah kita akan melihat terpampang tulisan ‘Jangan Membawa Minuman Keras’ yang menjadi peraturan keras di kedai ini.

“Gak boleh bawa minuman keras , Narkoba.... bebas tapi sopan.”jelasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun