Mohon tunggu...
Muhammad Rifai
Muhammad Rifai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mimpi Sang Petani Hidroponik, "Kampung Wisata Lembur Hejo"

27 Juli 2020   13:44 Diperbarui: 27 Juli 2020   16:21 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deby Juliansyah (36) menunjukkan hasil pembudidayaan sayuran di Hidroponik Lembur Hejo, Salada Hijau segar, Senin (27/07/2020).

Hidroponik Lembur Hejo itulah nama yang di sematkan pada tempat pembudidayaan sayuran hidroponik di kampung Pabuaran Hilir RT. 03/RW. 05 Desa Sukatani, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Deby Juliansyah (36) selaku pembina mengungkapkan, penamaan Hidroponik Lembur Hejo tidak lain adalah sebuah doa juga harapan untuk lingkungan kampung Pabuaran Hilir agar warganya bisa memanfaatkan lahan maupun pekarangan rumah untuk penghijauan. Setiap lahan yang ada bisa dimanfaatkan untuk menanam sayuran karena selain lebih produktif hasilnya pun bisa di konsumsi.

Kepada penulis, Deby mengaku awal mula menekuni hidroponik ketika melihat salah satu temannya yang menekuni hidroponik juga. Kemudian ia memutuskan untuk melihat langsung dan mencoba secara otodidak dengan memanfaatkan peralatan sederhana dan berhasil pada percobaan pertama.

"Waktu itu sering lihat status whatsapp temen yang upload foto hidroponik. Kemudian saya coba silaturahmi dan melihat-lihat terus saya coba otodidak dirumah dengan peralatan sederhana, pake botol dan styrofoam bekas dan berhasil. 

"Waktu itu saya coba nanem sayuran kangkung. Dari percobaan pertama itu dengan hasil bagus kemudian saya termotivasi dan saya tekuni hingga saat ini."ungkapnya saat di temui di Green House Hidroponik Lembur Hejo, Senin (27/07/2020).

Lambat laun, beberapa pemuda dan warga mulai tertarik dengan apa yang ia kerjakan. Hidroponik, bagi pemuda dan warga setempat adalah cara baru dalam dunia pertanian. 

Dari situ Deby mulai mengajarkan dan menanam bersama dengan memanfaatkan atap rumahnya sebagai lahan. Ia mulai membuat green house sederhana dengan material bambu yang di tutupi dengan jaring paranet.

Untuk pengembangannya, ia dan pengurus mencoba mengajukan proposal ke Desa dengan bantuan BPD setempat dan mendapatkan respon yang positif.

"Kita mencoba mengajukan 2 kali proposal ke desa untuk pelatihan hidroponik dan pengembangannya dengan bantuan BPD perwakilan RW 05."ucapnya.

Sayuran Pakcoy segar yang ada di Hidroponik lembur Hejo.
Sayuran Pakcoy segar yang ada di Hidroponik lembur Hejo.

Ada 3 green house hidroponik dengan kapaitas kurang lebih 3000 lubang tanam. Saat ini Hidroponik Lembur Hejo fokus membudidayakan 5 jenis sayuran, terdiri dari Pakcoy, Salada Hijau, Salada Merah, Kangkung dan Sawi Pagoda.

Dengan dibantu 2 orang fasilitator yakni Deni (29) dan Vandi (25), setiap harinya mereka merawat dan mengecek sirkulasi pipa air, nutrisi dan kadar PH. Hidroponik ini non-pestisida namun masih ada terdapat hama yang menjadi tantangannya. 

Untuk mengatasinya, ia mengakalinya dengan meracik pestisida alami dengan memanfaatkan bumbu dapur seperti bawah putih dan bawang merah juga daun sirsak. Efeknya pun cukup berhasil.

"Karena ini non-pestisida kimia jadi solusi untuk mengatasi hama itu kita buat pestisida yang alami. Kita pakai bawang putih, bawang merah juga daun sirsak dan cukup berhasil."tuturnya.

Untuk target market, saat ini pembeli masih para warga kampung dan warga perumahan di wilayah daerah terdekat juga reseller yang tergabung dalam Komunitas Koperasi Tani Hidroponik Sejarahtera (KOTAHIRA) yang datang langsung dan mereka jual kembali. 

Kedepannya, jika kapasitas sudah bertambah ia akan mencoba untuk menawarkan menjadi vendor bagi rumah makan maupun restoran hotel.

Harga yang ditawarkan pun sangat kompetitif. Dengan kualitas sayuran segar dan non-pestisida ini, mereka mematok harga untuk sayuran Pakcoy Rp.17.000/kg, Selada Hijau Rp.22.000/kg, Salada Merah Rp.25.000/kg, Kangkung Rp.16.000/kg dan Sawi Pagoda Rp.30.000/kg.

Selain sayuran yang menjadi komoditi ekonomi, Hidroponik Lembur Hejo ini pun menerima pelatihan hidroponik (workshop) maupun kunjungan edukasi dari instansi pendidikan ataupun lainnya dan pesanan pembuatan media tanam/staterkit.

Harapan kedepannya, Deby mengungkapkan akan terus memperbaiki dan menambah kapasitas produksi hinga 10 ribu lubang dan merealisasikan penghijauan di kampung ini yang mana setiap rumah bisa memanfaatkan lahan yang ada dengan menanam sayuran agar kampung yang ia cintai ini bisa menjadi kampung wisata hidroponik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun