Mohon tunggu...
Rifah LailatulAzizah
Rifah LailatulAzizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Keagamaan

1 Juli 2022   15:47 Diperbarui: 1 Juli 2022   15:55 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Agama merupakan suatu kepercayaan yang di dalamnya terkandung nilai nilai, norma, hukum yang bersifat spiritual. Setiap orang memiliki kebebasan dalam memilih agama sesuai dengan keyakinan masing masing. Di Indonesia terdapat paling banyak 6 agama yang di akui yakni Islam, Kristen, Hindu, Budha, katolik dan Konghucu. 

Walaupun hanya 6 agama yang di akui akan tetapi masih banyak ratusan aliran yang juga tumbuh dan berkembang di negara indonesia. Walaupun sampai saat ini menurut penelitian belum ada laporan yang menyatakan bahwa terdapat suatu wilayah atau masyarakat yang tidak memiliki konsep agama. 

Agama selalu menjadi fenomena dalam masyarakat. Agama menjadi patokan bagaimana manusia menggunakan etika nya dalam bersosialisasi maupun berinteraksi di kehidupan sehari-hari, dalam hal ini agama tentu menjadi sangat penting. Agama juga merupakan bagian terpenting bagi umat manusia. Karena agama merupakan sebuah pedoman untuk menjalankan kehidupan di dunia yang baik dan benar. Banyak fenomena fenomena yang terjadi di sekitar kita. 

Fenomena agama bersifat universal dan ada beberapa faktor yang mempengaruhi nya, yaitu: politis, ekonomi, sosial, psikologis dan budaya. Ilmu fenomenologi merupakan cabang fenomena agama yang mempelajari kehidupan sosial antar masyarakat yang di dasari teori biasa di sebut ilmu fenomenologi. 

Ilmu ini berguna untuk memahami berbagai gejala dan fenomena dalam masyarakat. Membahas tentang apa fenomenologi itu, fenomenologi merupakan salah satu pendekatan yang di gunakan dalam penelitian kualitatif, metode ini di anggap sebagai jawaban dari metode kuantitatif yang di anggap sudah tidak mampu menjawab persoalan atau hal hal yang ada di dalam  masyarakat. Metode ini memposisikan sebagai subjek penelitian bukan sebagai objek penelitian. 

Dalam kehidupan sehari hari kita membutuhkan agama. Agama sangat penting bagi kehidupan kita, tidak hanya di Indonesia. Agama pun sangat penting bagi semua orang yang ada di muka bumi ini. Agama sangat penting sebagai pegangan hidup baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak. Karena kita membutuhkan agama, maka kita di berikan kebebasan untuk memilih agama yang kita yakini. 

Adapun dampak agama dalam kehidupan bermasyarakat, salah satu tokoh sosiologi agama bernama David Emile durkheim mengatakan bahwa fokus utama dari agama terletak pada "yang sakral" karena memiliki pengaruh luas, menentukan kesejahteraan dan kepentingan seluruh anggota masyarakat. 

Pendapat durkheim tersebut menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat butuh agama, dalam arti positif. Setelah menekuni suatu agama tertentu, lantas kita harus menerapkan nilai nilai fenomenologi. 

Maka dari itu siapa saja yang dapat menerapkan nilai nilai fenomenologi itu? Perlu kita ketahui fenomenologi bukan hanya menyangkut agama saja tapi juga interaksi sosial dari masyarakat. Ada beberapa tempat yang secara tidak langsung kita bisa menerapkan nilai fenomenologi, dimana ada interaksi antara sosial dan agama. 

Contoh nya sebagai berikut: di dalam klenteng ada waktu tertentu di mana biksu membagikan cerita dharma dari kegiatan tersebut ada komunitas, dan interaksi antara anggotanya. 

Pada gereja Kristen ada yang namanya katekisasi kelas persiapan baptis dimana yang mengikuti di persiapkan secara hati dan iman yang bisa di dapat dari Alkitab dengan berupa pengajaran yang lebih ke penyederhanaan dari Alkitab nya. Pada pesantren kita bisa belajar dan mengajarkan ajaran Islam yang terdapat di Al Qur'an, hadist dan budaya sekitar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun