Mohon tunggu...
Riezky R Natadireja
Riezky R Natadireja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Penulis Amatir

Memberikan opini pribadi terhadap kebijakan pemerintah untuk dianalisis dan memberikan alternatif kebijakan dalam rekomendasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indramayu Kok Gini!

28 Desember 2022   13:25 Diperbarui: 28 Desember 2022   13:34 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejak kali pertama merilis IPM pada tahun 1990, UNDP menggunakan tiga dimensi pembentuk IPM. Ketiga dimensi ini merupakan pendekatan yang dipilih dalam penggambaran kualitas hidup manusia dan tidak mengalami perubahan hingga saat ini. Dimensi tersebut adalah:

  • Umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life);
  • Pengetahuan (knowledge); dan
  • Standar hidup layak (decent standard of living)

Dimensi umur panjang dan hidup sehat direpresentasikan oleh indikator umur harapan hidup saat lahir. Standardisasi nilai UHH dilakukan dengan konversi menjadi indeks harapan hidup yang dihitung berdasarkan nilai maksimum dan minimum UHH yang sesuai dengan standar UNDP, yaitu 85 tahun untuk nilai maksimum dan 20 tahun untuk nilai minimum.

Dimensi pengetahuan direpresentasikan oleh Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS).HLS menggambarkan kesempatan yang dimiliki masyarakat untuk menempuh jenjang pendidikan formal, sedangkan RLS menggambarkan stok modal manusia yang dimiliki oleh suatu wilayah. dalam penghitungan indeks HLS dan RLS digunakan batasan nilai maksimum dan minimum yang sama dengan standar UNDP. Nilai maksimum dan minimum untuk HLS masing-masing 18 tahun dan 0 tahun, sementara nilai maksimum dan minimum untuk RLS masing-masing 15 tahun dan 0 tahun.

Indikator pengeluaran riil per kapita juga mampu mencerminkan indikator pendapatan masyarakat dan menggambarkan tingkat kesejahteraan yang dinikmati oleh penduduk sebagai output dari kegiatan ekonomi. Adapun dalam penghitungan indeks pengeluaran digunakan batasan nilai maksimum dan minimum masing-masing Rp26.572.352 dan Rp1.007.436.

Untuk IPM Kabupaten Indramayu 2021 sendiri dalam dimensi pendidikan di angka 71,83 dimensi pengetahuan HLS/RLS 12,26/6,52 dan dimensi kesejahteraan Rp. 9.810.000,- jelas angka ini masih jauh di bawah standar di sisi lain Kabupaten Indramayu hanya berjarak 200 km dari Jakarta sebagai ibukota negara, dan 130 km dari Bandung sebagai ibukota provinsi. Indramayu terletak di pesisir utara Pulau Jawa dan memiliki 10 kecamatan dengan 35 desa yang berbatasan langsung dengan laut dengan panjang garis pantai 114,1 Km, yang membentang sepanjang pantai utara antara Cirebon-Subang. Dengan posisinya yang seperti ini, Indramayu menjadi satu titik strategis dalam lalu lintas perdagangan antarkota. Masyarakat Indramayu yang mayoritas agraris, sebagian besar (52 %) masyarakat Indramayu adalah petani, Melihat luas lahan pertanian Indramayu yang mencapai 120.000 hektar dan potensi hasil tangkap ikan di laut yang melimpah, seharusnya tidak ada rakyat yang miskin .

Terdapat beberapa persoalan mendasar bagi peningkatan pendidikan di kabupaten indramayu seperti

  • Fasilitas pendidikan yang kurang memadai seperti jumlah ruang kelas yang baik dan rusak ringan dari keseluruhan jumlah ruang kelas.
  • Persoalan lainnya yaitu terkait dengan masalah kualifikasi guru, baik dari segi kualifikasi pendidikan maupun status sertifikasinya.
  • Anggapan bahwa pendidikan tidak begitu penting
  • Lapangan kerja yang tidak menuntut pendidikan tinggi dan
  • keterbatasan biaya

Penulis memberikan beberapa rekomendasi seperti

  • Fasilitas pendidikan memerlukan urgensi perbaikan yang dapat menunjang pendidikan secara optimal.
  • Meningkatkan standarisasi kualitas pengajar baik perekrutan maupun serifikasi.
  • Pemerintah Kabupaten Indramayu jangan hanya mengadakan pelatihan, penyuluhan, diklat, dan seminar secara rutin namun juga melakukan pendampingan, indeks target pencapaian dan mengevaluasi kegiatan yang akan mencapai sasaran pentingnya pendidikan baik formal maupun informal dalam mengembangkan kewirausahaan.
  • Menciptakan ekosistem lapangan kerja yang menuntut pendidikan tinggi baik formal maupun informal.
  • Pemerintah Kabupaten Indramayu bersama-sama mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh politik dan tokoh pendidik guna memberitahu pentingnya pengalokasian dana yang tepat sasaran untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Adapun solusi untuk menyelesaikan ini adalah:

  • Mengajak perusahaan lokal untuk ikut lebih berpartisipasi dalam hal pengembangan SDM melalui pendidikan yang diperkuat melalui alokasi dana APBD Kabupaten Indramayu sebesar 20 persen ditambah bantuan pemerintah provinsi maupun pusat.
  • Memberikan insentif yang menarik agar supaya terjadi peningkatan kualitas dan sertifikasi pengajar yang signifikan.
  • Pemerintah Kabupaten Indramayu mengevaluasi kebijakan wajib belajar dari 9 ke 12 tahun di sektor formal serta mewajibkan untuk mengikuti pelatihan dasar kewirausahaan dan keahlian terkait dibidangnya sebelum mengeluarkan ijin berusaha.
  • Membangun universitas dan pelatihan informal yang terintegrasi dengan perusahaan nasional maupun internasional yang berkelanjutan.
  • Pemerintah Kabupaten Indramayu melakukan formulasi kebijakan berbasis penghargaan terhadap masyarakat yang berhasil mengalokasikan dananya dengan tepat sasaran dan meninggalkan/mengurangi budaya konsumtif.

Kalau menurut pembaca sebaiknya langkah apa ya yang harus dilakukan oleh Kabupaten Indramayu dalam peningkatan Indeks Pendidikan?

Share di komen yaaa...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun