Mohon tunggu...
Ridwan Nurhadi
Ridwan Nurhadi Mohon Tunggu... profesional -

Hobi saya membaca dan menulis, buku buku yang pernah saya terbitkan, Cara kaya dari dunia maya, Belajar bijak, Misteri sholat dhuha dan lain sebagainya. Bagi saya merangkai kata adalah pekerjaan yg mengasyikkan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

The Power of Love

10 Juli 2012   14:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:06 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13420101931979899551

Cinta yang tumbuh dilahan yang benar pasti akan melahirkan kekuatan. Kisah cinta sejati adalah kisah cinta yang dilandasi kecintaan pada Sang Maha Pecinta. Seperti halnya Kisah Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah adalah cinta penuh inspirasi. Khadijah mencintai Muhammad SAW, bukan hanya karena ketampanan, melainkan kejujuran dan ketekunan dalam berniaga. Cinta yang tumbuh bukan sekedar kata tanpa makna, melainkan cinta seorang pemuda yang giat bekerja untuk melamar seorang wanita impiannya dengan mahar istimewa, yakni puluhan unta muda (yang merupakan kendaraan mewah abad dulu kala). Kisah cinta Muhammad SAW dan Khadijah adalah bukan cinta biasa namun cinta yang teruji dalam suka maupun duka. Saat perniagaan berjaya dan saat paceklik melanda, cinta mereka tetap bersemi tanpa mengenal masa. Begitu pula setelah beberapa tahun menikah, Khadijah tak kunjung juga diberikan keturunan, Muhammad SAW tetap setia menemani sang Istri padahal tidak memiliki anak atau memiliki istri yang mandul adalah aib menurut budaya masyarakat saat itu. Begitupun saat kafir Quraisy meneror Muhammad SAW karena perjuangan dakwahnya, Khadijah selalu setia memotivasi sang suami tercinta. Percayalah sahabat, Cinta yang tumbuh dilahan yang benar pasti akan memberikan kita kekuatan. Inilah cinta yang sebenarnya. Cinta yang tumbuh dilahan yang salah akan berakhir pada penderitaan. Dijaman khalifah Umar bin Khatab, hidup seorang pemuda yang santun dan soleh. Karena sikapnya yang kalem dan taat beribadah itulah, menyebabkan banyak wanita-wanita di Madinah yang tergoda-goda padanya. Inilah kisah nyata sang pemuda yang tampan dan santun itu, Nashr bin Hajjaj namanya. Karena ingin menjaga diri dari fitnah, akhirnya Nashr bin Hajjaj pindah ke Basra dan tinggal bersama kakaknya, celakanya godaan syetan tak berhenti sampai disini. Sang istri kakak (iparnya) justru jatuh hati pada Nashr, begitupula sebaliknya. Syetan telah berhasil menipu daya mereka, sehingga terjebak pada cinta terlarang. Namun cinta mereka tak bersemi lama, Sang kakak mengetahui jalinan cinta mereka, Nashr akhirnya malu dan meninggalkan keluarga tersebut dan hidup seorang diri di Basra. Sejak berpisah Nashr pun sering sakit-sakitan. Karena kasihan, akhirnya sang kakak menganjurkan sang istri untuk menjenguknya, kemudian tak lama setelah Nashr berjumpa dengan pujaan hatinya, ia pun meninggal dunia. Lelaki soleh yang berakhir tragis karena mencintai yang bukan semestinya. Karena terjebak pada cinta terlarang. Cinta memang tak pernah salah, namun ketika ia tumbuh dilahan yang salah maka akan menimbulkan banyak masalah. Itulah romantika cinta, karena cinta ibarat paku. Sebuah pakupun akan menjadi masalah bila tidak tepat menempatkan diri. Bila ia terletak di tanah basah, suatu saat ia akan berkarat, tidak memiliki guna, bahkan dapat melukai saat terinjak. Tapi bila kita menempatkannya di tempat yang tepat, kita tancapkan pada sebuah dinding, walaupun ia berkarat, paku itu berguna bagi manusia. Sebagai penyangga, tempat gantungan, atau sebagai penyatu berbagai benda. Walaupun kecil, tanpa paku sebuah bangunan besar mungkin tidak dapat berdiri. Sahabat, cinta akan memberi kekuatan dalam meraih impian. Jika kita pekerja maka kita pun harus mencintai pekerjaan kita. karena bekerja tanpa cinta alias terpaksa, sama saja dengan kerja paksa. Kenanglah betapa sulitnya ketika dulu kita mencari kerja. Dengan mencintai pekerjaan, kita akan mampu bertahan dalam kondisi sesulit apapun ditempat bekerja. Namun ingat, ketika kita mesti berhenti bekerja entah karena di PHK atau penyebab lainnya. Janganlah hal itu membuat kita depresi, kehilangan pekerjaan bukanlah akhir segalanya, asalkan kita tetap memiliki kemauan dan impian. Dalam berwirausaha kitapun butuh cinta, niatkan usaha kita untuk kemajuan bersama. Penuhilah hak-hak orang yang bekerjasama dengan kita dan bayarlah gaji karyawan sesuai waktunya. Jika semakin banyak orang yang merasa dizholimi oleh kita, maka akan semakin banyak pula orang-orang yang mendoakan keburukan hidup kita sehingga bisnis kita pun menjadi tidak berkah. Biarlah bisnis kita saat ini kecil dalam pandangan manusia tapi besar dalam pandangan Allah. Bersyukurlah sekecil apapun rizki yang kita dapatkan dari bisnis kita, agar harta kita menjadi berkah. Itulah romantika cinta, maka jika saat ini kita belum memiliki apa yang kita cintai, maka cintailah apa yang kita miliki saat ini. Kekuatan cinta mampu merubah yang pahit menjadi manis, yang takut menjadi berani, yang susah menjadi senang dan apapun yang kita inginkan, asalkan kita menjalaninya dengan cinta. Karena kedahsyatannya itulah kita seharusnya mengetahui dari mana cinta itu berawal dan kemana cinta itu akan berakhir. Cara orang tua mencintai anaknya pun berbeda, misalnya orang tua saya yang mendidik keluarga untuk mandiri sejak dini. Saya dan kedua adik pernah berjualan koran saat duduk di Sekolah Dasar. Ayah kami, meski seorang PNS justru mendukung kami untuk melatih kemandirian kami. Didikan tersebut ternyata sangat berguna dikemudian hari ketika kami memasuki usia dewasa. Cara Allah SWT mencintai hambaNya pun kadang menggunakan cara yang unik. Ada yang diberikan penyakit, ada yang bisnisnya dibangkrutkan, ada yang kehilangan pekerjaan, jabatan dan lain sebagainya. Tapi tujuannya satu, yakni agar hambaNya melakukan intropeksi dan kembali ingat padaNya. Apakah ujian yang datang membuatnya lebih dekat pada Allah SWT atau justru semakin jauh dari padaNya. Ujian juga bisa datang dalam bentuk kemewahan dunia, betapa banyak orang yang diberikan harta melimpah, anak banyak, jabatan tinggi namun justru menjadi beban bagi hidupnya. Percayalah sahabat, hanya cinta yang tumbuh dilahan yang benar, yang dapat memberikan kita kekuatan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun