Suatu sore sepulang saya kerja, hp saya berdering, sebuah nomor asing yang belum saya simpan
saya: hallo???
penelpon : hallo betul dengan bapak ridwan (nadanya agak agak timur)
saya : iya betul
penelepon : bapak kenal dengan pak xxx
saya : oh iya itu teman saya
penelepon : tolong bapak sampaikan pada teman bapak itu untuk membayar tagihan hutangnya sebesar 1 juta pada pt xxx
saya : bentar mas ini apaan ya? saya bukanlah pihak ke tiga yang pernah memberikan no telp saya sebagai keluarga yang tidak serumah pada teman saya?
penelepon : sudah bapak sampaikan saja ke dia... tut..tut..tut.. (telepon ditutup)
itulah kejadian yang mengagetkan saya sore itu, setelah saya konfirmasi pada teman saya oh ternyata dia memang memiliki pinjaman pada sebuah aplikasi pinjaman online yang memang belum bisa dia lunasi. tapi menurut pengakuannya dia tidak pernah memberikan no telp saya pada aplikasi tersebut. rasa penasaran saya membawa saya mencoba aplikasi aplikasi yang ternyata banyak sekali terdapat diplaystore. Â ya namanya hampirlah sama namanya semuanya bermain di kata rupiah, uang, dana dan diakhiri dengan kata cepat, mudah, kilat dan lain lain yang menarik orang untuk menginstalnya di smartphone mereka
Untuk masyarakat indonesia model pinjaman mudah seperti ini memang sangat menggiurkan, setelah booming kartu kredit di era 2007 an yang memudar karena banya menimbulkan masalah dan keresahan, sekarang muncul lagi trend baru pinjaman online atau aplikasi pinjaman dan arahnya memang seperti saat booming kartu kredit dulu. mulai banyak orang yang diteror oleh para debt collector yang memiliki database lebih luas dari kartu kredit dulu