Politik dalam Pandangan Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya Â
Pondok Pesantren Suryalaya, yang menjadi pusat penyebaran Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN) di Indonesia, memiliki pendekatan tersendiri dalam melihat politik. Sebagai lembaga tasawuf, pesantren ini lebih mengedepankan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sosial dan politik. Namun, hal ini tidak berarti bahwa mereka apatis terhadap politik. Berikut adalah tinjauan politik dari perspektif TQN Pondok Pesantren Suryalaya: Â
1. Sikap Politik TQN Suryalaya: Netral tetapi Aktif dalam Kebangsaan Â
Secara umum, TQN Suryalaya tidak berafiliasi dengan partai politik tertentu. Pesantren ini lebih memilih jalur independen dan tidak terlibat dalam politik praktis secara langsung. Namun, mereka tetap aktif dalam berbagai aspek kebangsaan, termasuk memberikan nasihat moral kepada para pemimpin politik.
Â
a. Netralitas dalam Pemilu: TQN Suryalaya tidak memberikan dukungan terbuka kepada partai atau kandidat tertentu dalam pemilu. Â
b. Keterlibatan dalam Pendidikan Politik: Meski tidak berpolitik praktis, pesantren ini memberikan pemahaman politik yang berbasis nilai-nilai Islam, moralitas, dan akhlak. Â
2. Konsep Politik dalam Tasawuf TQN Suryalaya Â
Dalam perspektif TQN, politik bukan sekadar perebutan kekuasaan, melainkan sarana ibadah dan pengabdian kepada masyarakat. Beberapa konsep politik yang dipegang oleh TQN Suryalaya antara lain:
a. Kepemimpinan sebagai Amanah: Seorang pemimpin harus memiliki sifat jujur, adil, dan amanah, sebagaimana diajarkan dalam tasawuf.
b. Keseimbangan Dunia dan Akhirat: Politik tidak boleh hanya berorientasi pada kepentingan duniawi, tetapi harus tetap terhubung dengan nilai-nilai spiritual. Â
c. Menjaga Persatuan dan Kesatuan: Politik tidak boleh menjadi alat perpecahan di tengah umat Islam dan masyarakat Indonesia. Â
3. Hubungan TQN Suryalaya dengan Pemerintah
Secara historis, TQN Suryalaya memiliki hubungan baik dengan pemerintah Indonesia, terutama dalam hal moralitas, kebangsaan, dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
a. Peran Abah Anom (Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin)
  - Abah Anom, pengasuh TQN Suryalaya, sering menjadi penasihat spiritual bagi para pemimpin nasional, termasuk presiden dan pejabat negara. Â
 - Beliau juga aktif dalam rehabilitasi pengguna narkoba, yang didukung oleh pemerintah.
Â
b. Dukungan terhadap Pancasila.
  - TQN Suryalaya menerima Pancasila sebagai dasar negara dan menolak paham-paham yang bertentangan dengan persatuan nasional. Â
  - Mereka mendorong santri dan murid tarekat untuk menjadi warga negara yang baik dan taat hukum. Â
4. Partisipasi Murid TQN dalam Politik
Meskipun secara kelembagaan TQN Suryalaya tidak terlibat langsung dalam politik, banyak murid dan alumni pesantren ini yang aktif dalam politik, baik sebagai anggota legislatif, eksekutif, maupun dalam organisasi Islam dan kemasyarakatan. Â