Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan Mohon Tunggu... Relawan - Fungsionaris DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES)

Orang biasa saja, seorang ayah, sejak tahun 2003 aktif dalam kegiatan community development. Blog : mediawarga.id e-mail : muh_ridwan78@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Dendam Kusumat Harus di Akhiri

21 Oktober 2014   05:57 Diperbarui: 20 Oktober 2015   10:42 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413821935644937050

[caption id="attachment_348764" align="aligncenter" width="300" caption="Presiden SBY sedang dampingi Presiden terpilih Jokowi dalam kegiatan orientasi Istana Merdeka, Minggu (19/10). Sumber: Kompas.com"][/caption]

Proses transisi kepemimpinan nasional yang kita saksikan hari ini benar-benar menyejukan. Cukup sudah politik Ken Arok dipraktekan bangsa ini.

Tahun 1967 sejarah mencatat Bung Karno dilengserkan melalui Sidang Istimewa (SI) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), akibatnya dendam kusumat keluarga besar Bung Karno dan pendukungnya masih tersimpan sampai sekarang

Tahun 1998, Mahasiswa bersorak sorai (termasuk saya) menyaksikan pengunduran diri Pak Harto. Saya bisa bayangkan sakit hatinya Pak Harto, keluarga besar dan pengikutnya sampai hari ini. Pak Habibie pun demikian, pertanggungjawabannya tidak diterima oleh MPR-RI, mungkin Pak Habibie juga sakit hatinya, padahal beliau orang baik dan diluar gedung MPR sebagian Mahasiswa bersorak gembira

Di Era Gus Dur lebih parah lagi, Gus Dur dinistakan oleh MPR-RI dan keluar Istana tanpa kehormatan, sakit hati Gusdur, Keluarga dan pendukungnya masih terasa sampai sekarang. Sang Adik Gusdur, Megawati, yang khianati Kakaknya (GusDur), akhirnya harus menelan pil pahit juga, kalah dalam pertarungan politik dengan SBY, mantan anak buahnya. Megawati merasa dikhianati SBY dan dendam kusumat Megawati terasa sampai sekarang. Megawati dan SBY tidak pernah Islah.

Lalu, di era SBY, beliau refleksi, Bangsa ini tidak akan pernah menjadi Bangsa besar, bangsa bermartabat, bangsa yang dihormati dan disegani negara lain, jika transisi kepemimpinan selalu penuh olak dan tidak ada rekonsiliasi nasional. Oleh karenanya, pada hari ini SBY menginisiasi sebuah acara yang elegan untuk menyambut Presiden Baru dan melepas Presiden lama. Ada haru terselip dalam kalbu. Tidak terasa, bukan hanya mata SBY yang berkaca-kaca, tapi mata saya juga berkaca-kaca. #‎TerimakasihSBY‬. #‎SelamatbekerjaJokowi‬

Dari Status FB Muhammad Ridwan

https://www.facebook.com/akhina.ridwan

Baca juga:

Kontrak Karya Freeport Tidak Diperpanjang, NKRI Terancam Bubar?

Tentara, Politik dan Isu Kudeta

Pilkada: Proses Demokrasi yang Melahirkan Oligarki

Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Saran dari IMF?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun