Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan Mohon Tunggu... Relawan - Fungsionaris DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES)

Orang biasa saja, seorang ayah, sejak tahun 2003 aktif dalam kegiatan community development. Blog : mediawarga.id e-mail : muh_ridwan78@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ulama Bukan "Makelar Ummat", Tanggapan untuk Robbi Gandamana

17 Oktober 2016   20:11 Diperbarui: 18 Oktober 2016   00:24 2346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ulama: Tengku Zulkarnain, Wasekjen MUI (Sumber: tengkuzulkarnain.net)

Saya yakin para ulama sudah memaafkan orang-orang yang memfitnahnya. Bahkan ulama pasti mendoakan orang-orang tersebut.

Tapi jika soal aqidah dan keimanan, mengutip KH. Tengku Zulkarnaen, Wakil Sekjen MUI: "Ulama lebih baik mati jika harus mencabut kembali fatwa penistaan agama Islam oleh Ahok". Karena menurutnya ini sudah keputusan bulat MUI yang didukung oleh puluhan Ormas Islam, bahkan dikuatkan oleh fatwa Majelis Ulama Internasional.

Terakhir, saya hanya ingin beristighfar kepada Allah jika tulisan ini kurang layak dibaca dan tidak berdasar. Hanya kepada Allah saya memohon ampun.

Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun