Sewindu dalam kenangan abadiÂ
Enggan merajuk dan memisah seraya rasaÂ
Perempatan selumbari berpikir kenapa bisaÂ
Tangis berhari, sembunyi rasa dalam bahagia tak tau sampai kapanÂ
Empedu memanis sampai membasahi hati menjadi selubung Tampa pekaÂ
Memahat dercapan dengki yang mendalam menjurus iklas yang berkepanjanganÂ
Basuh masa dalam hayalan yang tak nyataÂ
Elak elok kehidupan memanglah senandu
Rangkaian itulah yang menjadi takdir yang masih semu"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!