Mohon tunggu...
Rido Sandi Setiawan
Rido Sandi Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemuda islam

Pemuda islam yang menyukai dakwah islam melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cinta Pancasila Pasti Cinta Islam

2 Juni 2021   09:22 Diperbarui: 2 Juni 2021   09:46 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NKRI singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan UUD 1945 sebagai hukum dasar negara.

Pancasila terdiri dari bahasa sansekerta "panca" yang 'berarti lima' dan "sila" yang berarti 'batu sendi' atau 'alas dasar' yang di cetuskan oleh Ir. Soekarno.

Pancasila dirumuskan oleh Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno yang merupakan tokoh-tokoh nasional NKRI. Kemudian Pancasila dicetuskan oleh Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945, maka sejak saat itulah 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila.

Pancasila terdiri dari lima sila yang satu sila dengan sila-sila yang lainnya saling berkaitan dan membangun serta mengkokohkan satu dengan yang lainnya. Sila pertama berbunyi Ketuhanan yang maha esa, sila kedua berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab, sila ketiga berbunyi Persatuan Indonesia, sila keempat berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan sila kelima berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila dengan lima silanya tidak menyelisihi kehidupan yang diterapkan oleh masyarakat NKRI bahkan sesuai dengannya. Maka sangat patut jika ada penduduk NKRI yang pikirannya dan perilakunya menyelisihi lima sila atau salah satu dari lima sila tersebut untuk ditindak lanjuti dengan tegas sesuai dengan hukum yang telah ditetapkan oleh NKRI.

Tiga perumus Pancasila Mohammad Yamin, Soepomo dan Ir. Soekarno mereka beragama Islam. Peran mereka sebagai pahlawan Kemerdekaan NKRI sangat penting dan berjasa bahkan sangat patut untuk diberikan penghargaan atas kerja nyata mereka.

Ketuhanan yang maha esa pada sila pertama Pancasila menandakan ketauhidan bahwa Tuhan yang wajib disembah dan diibadahi hanya satu. Islam sebagai agama yang diakui di NKRI dengan jumlah pemeluknya yang sangat banyak melebihi dari pada pemeluk-pemeluk agama-agama lainnya yang juga diakui NKRI sangat menjunjung tinggi sila pertama Pancasila karena Islam mengajarkan kepada semua pemeluknya kalimat "Laa ilaaha illallah" yang artinya tiada tuhan yang wajib disembah melainkan Allah Ta'ala. Begitupun dengan sila kedua sampai kelima pada Pancasila, semuanya terdapat dalam ajaran Islam bahkan sebelum Pancasila dicetuskan, sehingga kita tahu bahwa Pancasila disusun dari nilai-nila yang terdapat dalam ajaran Islam. 

Dari sini kita tahu betapa penting peran agama Islam serta para pemeluknya dalam perumusan dan pencetusan Pancasila hingga menjadi ideologi dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka sewajarnya dan seharusnya orang-orang yang cinta Pancasila pasti cinta terhadap agama islam walaupun mereka tidak beragama Islam. 

Dan orang-orang yang mengaku mencintai Pancasila bahkan sampai mengatakan Pancasila sebagai harga mati, namun mereka malah memojokkan Islam dengan hal-hal yang negatif serta menuduh pemeluknya teroris dan bahkan menginginkan agama Islam agar lenyap dari NKRI berarti cinta mereka terhadap Pancasila adalah cinta palsu yang tidak bersumber dari benak hati yang paling dalam dan mereka masih sangat membutuhkan pengetahuan-pengetahuan sejarah lebih dalam tentang terbentuknya NKRI dan apa-apa yang berkaitan dengan NKRI. 

Dan orang-orang yang mengaku cinta Islam tentu akan mencintai Pancasila, karena lima sila Pancasila terdapat dalam ajaran Islam. 

Dan orang-orang yang menolak Islam pada hakikatnya mereka juga menolak Pancasila. Maka kalau kita ingin mencintai Pancasila dan mengakuinya sebagai ideologi NKRI marilah kita tumbuhkan kecintaan kita terhadap agama Islam dan para pemeluknya. Cinta Pancasila pasti cinta Islam. 

Wallahu'alam....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun